‹ Chapter 18 : Angry ›

Beginne am Anfang
                                    

"Em, kau bisa membawa Mingyu juga Yanhe, pasti dia juga membawa Wonwoo ikut serta dan,"

"Ayah, aku bisa sendiri dengan Jungkook. Aku tahu maksud ayah jika ada Mingyu ada Wonwoo berarti ayah ingin kami ramai-ramai kan? Wonwoo petarung yang handal dan Mingyu juga, ayah masih khawatir? Aku juga terkuat setelah ayah di pack ini..." Taehyung merengut tak suka, memicingkan mata menatap Namjoon tajam. Ia tak suka jika diragukan. "Bukan begitu, ayah hanya meminimalisir. Perasaan ayah tidak enak, lebih baik bersama-sama dengan adikmu. Ayah juga ada rapat tidak bisa ikut bersama kalian."

Alis Taehyung menukik tajam, matanya menyiratkan amarah bahwa ia sedang tidak ingin diganggu gugat. "Ayah! Aku sudah besar, aku bisa melindungi mate dan ibuku!" Mencoba lebih sabar, Namjoon memegang pundak sang putra erat, menyalurkan betapa khawatir dirinya terhadap putranya juga sang istri tercinta yang kini sedang mengandung bayinya. Ini adalah penerus mereka semua. "Yanhe, ayah tahu. Iya, kau kuat, tapi jangan sombong nak. Ayah mohon ajak Mingyu dan Wonwoo, atau Jimin dan Hoseok hm?"

Memejamkan matanya, Seokjin menatap Taehyung yang berada di sisi kirinya, ia mengusap bahu sang putra menenangkannya hingga nafas Taehyung berangsur-angsur normal. "Kita bersama Jimin dan Hoseok saja kalau Taehyung tidak mau bersama Mingyu. Ayo, nanti keburu sore hm..." Namjoon tersenyum akhirnya sang istri mengeluarkan suaranya, dirinya mendekat perlahan. Menangkup kedua pipi berisi di depannya dan mengecup bibir berisi Seokjin dalam diam, "Jaga dirimu dan anak kita ya." Seokjin mengangguk, dan Namjoon kembali mengecup bibir yang terasa candu untuknya.

"Tentu, sampai jumpa. Ayo Taehyung." Berjalan pergi, Namjoon mengawasi kedua orang yang sama pentingnya dalam hidupnya. Ia mengamati jalan Seokjin dan Taehyung yang sudah cukup jauh setelahnya mereka tak nampak lagi karena menuruni tangga yang tersisa untuk sampai ke lantai dasar castle.

Seokjin meremat gaun hamil nya erat, entah mengapa dirinya merasa gelisah dan tak ingin meninggalkan tempatnya sekarang. Ingin tetap tinggal dan menghabiskan waktu dikamar menunggu sang suami selesai dengan segala urusannya. "Mama, itu Jungkook." Mengikuti arah pandang Taehyung, Seokjin menemukan Jungkook tersenyum padanya. Adiknya itu melambaikan tangan padanya dengan senyum kelinci yang mengembang lucu. "Hyung... Ayo, kita jalan-jalan aku ingin melihat daerah sungai  Alv."

Bertepuk tangan semangat, Jungkook memeluk Seokjin gemas, menyalurkan rasa antusiasnya untuk jalan-jalan hari ini. "Iya, kalau begitu kita cari Jimin dan Hoseok dulu." Kepala yang semula menyender itu kini tegak, memberi jarak antara kepalanya dengan bahu sang kakak. "Ada apa? Apa Hyung punya urusan? Tidak jadi jalan-jalan?" Dengan bibir melengkung Jungkook bertanya, ia menundukkan kepalanya. Mungkin rasa antusias itu mulai padam.

Melihat Jungkook sedih, Taehyung tersenyum lemah, "Tidak, kita akan jalan-jalan bersama Jimin dan Hoseok Hyung juga. Ayo... Kita cari mereka." Mendongak, Jungkook menepuk kedua tangannya lagi, "Hore hari ini ramai... Ayo Hyung." Lebih memilih menggandeng tangan sang kakak daripada tangan mate nya. Jungkook berjalan di depan bersama Seokjin sedangkan Taehyung berada di belakang bersama werewolf guard yang otomatis mengikuti mereka. Ada sekitar 10 orang werewolf berjalan dibelakang. Berbaris rapi sejajar tanpa mengeluarkan suara, mereka hanya diam hingga sampai di lapangan pelatihan, nampak Jimin dan Hoseok mengelap keringat mereka seraya berteriak tegas pada semua werewolf yang ada disana.

Salah satu werewolf guard maju, meminta izin memanggil Jimin dan Hoseok sementara Seokjin, Jungkook dan Taehyung tetap tinggal ditempat menunggu Jimin dan Hoseok menghampiri. "Ada apa Seokjin?" Itu Hoseok, ia  meminum air ditangannya kemudian menatap Seokjin bingung. Pasalnya jika Seokjin tidak sakit kenapa ia mencarinya? Lagipula biasanya ia akan ke kamar sang alpha menemani Jimin dan Seokjin pada malam harinya. "Ya ada apa Hyung?"

Dibawah teriknya sinar surya, Seokjin menyipitkan matanya yang silau akan sinar yang berlebih masuk dalam netra nya. Ia menatap Hoseok dan Jimin bergantian, "Aku, Taehyung dan Jungkook akan jalan-jalan dan Namjoon memintaku mengajak kalian berdua ayo." Mengangguk mengerti Jimin dan Hoseok serempak menjawab, "Baik, kami akan membersihkan diri dulu. Hyung dan yang lain duluan saja kami akan menyusul." Setelahnya mereka berbalik, bergegas mandi dan mengganti pakaian yang basah oleh keringat hasil pelatihan tadi.

Alma Gemela [Namjin] ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt