Lucas cukup jadi salah satu dari ratusan penggemar Milky. "Yes Miss".

Dan hening menyapa, sampai akhirnya Lift sampai di lantai 50, lantai teratas yang hanya di isi dengan ruang milik Ceo. Diatasnya ada lapangam terbang dengan helikopter pribadi.

"Ah Miss, Mister Delta want have lunch with you" Lucas ketinggalan 1 jadwal lainnya. Milky mengangguk, makan siang bersama Delta adalah yang terbaik.

Hanya bersama Delta, Milky dapat menjadi dirinya yang dulu. Delta sendiri menjadi Ceo di Perusahaan mobil. Dan tentu saja bekerja sama dengan Perusahaan Perhiasaan milik adiknya.

Lift sampai di lantai 50, keduanya keluar dari dalam lift dan berjalan menuju ujung lorong. Milky akan mulai kesehariannya yang damai dan sibuk, hanya ada tunangan, kakak dan kedua orang tuanya.
.
.
.
Tokyo Jepang.

Seorang Pria tampan bertopeng hitam berjalan perlahan, dia memasuki sebuah ruangan pengab dan terdapat dua orang yang tergantung di dalamnya.

Seringaian terbentuk, dia menatap santai kedua tubuh yang masih bernapas bahkan ketika sudah 6 tahun di siksanya.

"Bagaimana kabar kalian, setelah menghancurkan hubunganku dengan Milky dan membuatnya pergi, bahkan dia bertunangan dengan Jackob, ahaha.."

Amrul dan Merida hanya bisa menatap Pria bertopeng itu dengan datar, bagaimana mereka bisa bicara, jika bibir mereka saja sudah dijahit.

"Aku akan datang, dan merebut Milky kembali, dengan kelembutan, bahkan dengan kekerasan sekalipun" Ucapnya senang. Dibalik topengnya, tersimpan wajah tampan yang sudah merenggut ribuan nyawa.

Setelah pemegang kendalinya pergi, lantas untuk apa dia menahan diri lagi. "Hahahaha, Milky~ you are mine, and only mine, if i can't have you, then others Can't" Bisiknya dingin.

"Hahaha, HAHAHAHAHA" Dia mengambil gergaji mesin dan menyalakannya, mengarahkannya pada salah satu kaki Amrul dan memotongnya.

Cipratan darah membasahi topengnya, seringai keji masih terbentuk dan dia menikmati apa yang dia lakukan.

"Tuan Jidan, Tuan besar memberi anda tugas"

Jidan menoleh, tatapan jahatnya masih ada dan seringainya masih bertahan. Dia Jidan, Ketua Organisasi pembunuh bayaran yang berada di bawah kendali perkumpulan Mafia.

Organisasi yang bernama JaylsDark.
.
.
.
Seorang Pria muda masuk ke ruangan Ceo mereka, ada berita buruk yang harus dia sampaikan.

"Permisi Tuan"

Pria yang dipanggil Tuan itu berhenti mengetik dan mendongak, menatap datar Sekretarisnya "Apa?" Tanya nya datar.

"Queen's Corp membatalkan Meetingnya dengan Perusahaan kita" Ucap Sekretaris tadi dengan suara yang bergetar.

Brak!

"Brengsek, saya tidak mau tau. Kirim pengajuan Meeting dilain hari, kau harus berhasil jika tidak anakmu akan mati di tanganku" Ucap Ceo itu jahat. Pria tadi mengangguk dan segera keluar.

Ceo itu duduk kembali ke kursinya, tanganya mengambil kalung berbandul putih dan memutarnya. Seringai kembali terbentuk untuk yang kesekian kalinya.

"Kamu selamanya adalah milikku, jika mereka sudah memilikimu..maka aku akan merebutmu" Bisiknya licik. Tatapannya menggelap dan dia mengambil sebuah pistol dari balik kemejanya.

Dor!

Dan mengarahkannya pada seorang Pria yang berada di sudur ruangan, terikat dan bersimbah darah dan juga. Sudah tidak bernyawa.

Masih teringat masa-masa kelamnya dulu, masa dia terpuruk akan kepergian Milky.

"Judith sadarlah, ini salahmu karena tak bisa menahan diri!!"

"Hiks..tapi aku cinta sama Milky ma!! AKU MAU DIA!!"

"Tapi Milky pergi itu juga karena kamu Nak"

"GAMAU TAU!! AKU MAU MILKY KU KEMBALI!!"

"Hahaha, setelah ini MILKY AKAN MENJADI MILIKKU! HAHAHAHAHA"

Sebenarnya para pegawai menyayangkan 1 hal. Kenapa Bos mereka harus Judith, yang Psikopat dan tak segan menembakan pelurunya ke tubuh orang lain.

Bukan hanya Bos mereka, teman-temannya yang sering datang ke Perusahaan Judith juga begitu. Mereka...sama-sama gila, psikopat dan..haus darah.





































Tbc..

Uda ah, aku mau nunggu 50 vote beneran. Dan bakalan flashback yang panjang.

Milky's Harem [Sequel My Alter Ceo] [End]Where stories live. Discover now