5) 𝘜𝘮𝘣𝘳𝘦𝘭𝘭𝘢

109 16 0
                                    

"Mine-chan, itu ... payung siapa?" Tetsurou bertanya seraya menunjuk payung berwarna hijau dengan bentuk kodok tersenyum di bagian puncak. Terlihat seperti payung anak TK dan dia tak tahu dimana kekasihnya mendapatkannya.

"Ah, ini payung keponakannya Nao-san. Mau aku kasi ke dia soalnya waktu itu payungnya hilang pas aku pinjam," jawab Mine sembari mengusap tengkuk belakang, merasa tidak enak hati karena telah menghilangkan payung berharga milik keponakan manajernya.

"Kenapa kau pakai payung anak TK?"

"Habisnya dia yang memberikannya padaku, tapi untungnya dia tidak marah sih. Aku cuma ngerasa gak enak aja jadi aku ganti."

"Emangnya waktu itu kau gak kebasahan?"

Mine menggaruk pipinya. "Yah, sebenarnya bagian bawahku basah semua karena tidak terlindungi."

Tetsurou menggeleng pelan. Pantas saja tempo hari lalu tiba-tiba Mine demam. Salahnya juga sih karena tidak menjemput kekasihnya tepat waktu.

"Ya udah, masukkin ke troli. Aku juga mau cari payung sih soalnya payungku hilang."

"Kok bisa hilang?"

"Kayaknya aku lupa taruh dimana," ucap Tetsurou asal-asalan. Ia tidak ingat lagi kemana payungnya pergi setelah digunakan untuk bekerja, toh dia bisa beli lagi 'kan.

"Kenapa bisa lupa taruh?"

Sang lelaki menoleh pada Mine, memandang gadis itu gemas dan menangkup kedua pipinya. "Gemes banget sih nanya-nanya kayak anak TK."

Mine memanyunkan bibirnya. "Aku 'kan udah gede!"

"Tapi kelakuanmu masih kayak anak kecil," ejek Tetsurou, membuat Mine mengacungkan payung kodoknya.

"Tetsu-kun mau kutusuk?"

Tetsurou mengerjap, lantas tertawa kecil dan mengambil payung hitam yang masih berbungkus plastik dan mengacungkannya pada sang gadis.

"Oh, mau adu payung nih?"

Orang-orang yang melihat mereka hanya bisa memandang dengan tatapan aneh, berpikir bahwa keduanya memiliki masa kecil yang kurang bahagia.

ꜱᴡᴇᴇᴛ & ꜱᴜɢᴀʀ [✓] || TetsuMineWhere stories live. Discover now