4) 𝘙𝘢𝘪𝘯

126 19 0
                                    

Rintik hujan membasahi bumi, membuat Amakusa Mine hanya bisa memandangi air yang mengalir di jendela apartemen. Pakaiannya sudah rapi dengan kemeja hitam sebagai luaran, kaos putih sebagai dalaman dan celana jeans. Rambut mokanya pun diikat ponytail, tetapi rencana mereka untuk jalan-jalan terpaksa batal karena di luar sedang hujan lebat. Tidak mungkin 'kan mereka ke taman bermain di saat seperti ini?

Tetsurou tahu betul kekecewaan yang tersirag di wajah kekasihnya. Ia tersenyum tipis, mengambil kursi guna duduk di sebelah Mine dan menepuk puncak kepalanya.

"Tenang, besok kita pergi kok," ucapnya, menyenangkan gadisnya. Kalau dipikir ini adalah waktu yang ditunggu Mine mengingat kesibukannya yang cukup padat sampai membuatnya tidak punya waktu untuk berdua dengan sang kekasih, tapi perkara hujan inilah yang membuat rencana mereka batal.

Mine menghela napas kasar, menoleh pada Tetsurou dengan wajah kusut. "Iya sih ... tapi aku gak tahu apa besok aku luang."

"Gimana kalau aku ngomong sama Naoko-san?"

Wanita itu menggeleng. "Gak usah, gak papa." Wajahnya tiba-tiba cerah seraya menggenggam tangan Tetsurou. "Lagipula aku bisa menghabiskan waktu dengan Tetsu-kun di rumah!"

Meski ada rasa kecewa karena hujan, juga rencana mereka yang batal, Mine tidak boleh larut dalam kesedihan. Lagipula dia sudah dewasa, tidak sepantasnya kelamaan marah hanya karena cuaca. Iya, dia marah pada hujan, bukan pada kekasihnya.

Ia beranjak dari kursi makan seraya bersenandung, hendak berjalan menuju kulkas dan mencari cemilan tetapi kilatan petir begitu terang menyambar suatu tempat diikuti dengan gemuruh guntur membuat kaki Mine membeku. Lantas berlari ke Tetsurou yang baru saja berdiri dari kursi dan memeluknya erat. Trauma yang begitu membekas setiap kali hujan datang selalu menghampiri, ditambah dengan suara petir dan gemuruh membuat wajahnya pucat.

Tetsurou tahu akan hal itu dan menutup kedua telinga wanitanya. Tubuh Mine gemetaran dan ia dapat merasakannya.

"Tenang, kau tidak akan mendengarnya lagi," ucapnya.

Suara guntur kembali menyusul, membuat Mine semakin mendekap Tetsurou dengan kedua tangannya dan menenggelamkan kepalanya. Tetsurou pun memeluk kekasihnya dengan satu tangan mengelus mahkota Mine.

"Aku disini, jadi jangan khawatir."

ꜱᴡᴇᴇᴛ & ꜱᴜɢᴀʀ [✓] || TetsuMineOnde histórias criam vida. Descubra agora