6. We Met Today, Not Tomorrow

1.6K 197 78
                                    

Halo temans🤗
Maaf lama update spesial chapter, bingung atuh menentukan chapter ini.
Tapi santuy, sekarang ide lagi mengalir hehe.

So, jangan lupa baca ya temans!
Sankyu😍

PS : Cerita ini mengambil latar canon, usai kematian Isabel dan Furlan (setelah chapter 8 di Attack on Titan : No Regrets)

Selamat membaca❤
Mohon koreksinya🙏

.

.

Tomorrow,

I Broke a Promise to Date With You.

.

.

.

Derai yang pertama menyentuh tepi rambutnya adalah hujan deras yang mengisi kebisingan

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Derai yang pertama menyentuh tepi rambutnya adalah hujan deras yang mengisi kebisingan. Rintikan selanjutnya membaur dengan darah di sisa-sisa luar dinding Maria. Menenggelami ingatan-ingatan lampau yang telah terjalin bersama sang dua sahabat, Levi ibarat orang bisu.

Enggan bicara bila benar-benar tidak diperlukan. Sebut saja hatinya sekeras batu, atau sedingin es, tak peduli apapun, perasaannya sudah mati tatkala Furlan dan Isabel meregang nyawa hari itu. Awal kehancuran sanubari dari makhluk yang sangat diperhatikannya. Berbeda dengan Kuchel-yang mungkin, tidak terlalu memberi kasih sayang pada putranya.

Tak jarang juga beberapa anggota Survey Corps yang mulai menerima eksistensi si Ackerman. Sebagian dari mereka mempunyai maksud tersembunyi untuk dilatih gerakan unik Levi saat menebas titan, sebagian pula tertarik pada fisiknya yang ideal. Meski ada sedikit orang yang mendekatinya karena maksud lain.

Seperti hazel yang tiap detiknya menubruk punggung Levi ketika jam makan siang. Kalau dibilang mengganggu, tentu Levi terganggu. Bahkan makanan rapi di atas nampan pun berserakan. Oh, ayolah, Levi penggiat kebersihan dan kerapian. Matanya jeli melihat hal-hal yang berantakan.

Masalahnya tidak berhenti sampai disitu, selain guncangan dari shitty glasses, Levi lebih terganggu dengan bau badan yang errr... kelewat jorok? Sumpah, Levi tidak kuat menahan nafasnya lama-lama.

Pernah sekali Levi menegur seperti ini, "Mandilah, Sialan."

"Aku sudah mandi," jawab Hanji, pengikut Levi yang dianggap si surai hitam sebagai pengganggunya.

"Bohong. Kapan?"

"Emmm... Sab- Eh, Jumat."

Tanpa membaca suasana, Levi segera memuntahkan makanan-makanan yang berada di mulut ke tong sampah. Lolos membuat satu kantin jijik akibat ulahnya. Mungkin akan baik-baik saja andai Levi tidak sadar bahwa sekarang adalah hari Rabu.

Today, My Life Will Date With Your Dream [LeviHan] ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum