05- Freedom & Explanation

93 10 0
                                    

- D e s t i n y -


Sebuah senyuman tampan hadir di wajah pemuda tampan itu, begitu ia sampai di taman dan kini sudah di suguhi oleh banyak-nya Kupu-kupu yang kini terlihat tengah menikmati sari madu yang terdapat pada Bunga-bunga cantik yang mekar di taman kecil itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah senyuman tampan hadir di wajah pemuda tampan itu, begitu ia sampai di taman dan kini sudah di suguhi oleh banyak-nya Kupu-kupu yang kini terlihat tengah menikmati sari madu yang terdapat pada Bunga-bunga cantik yang mekar di taman kecil itu.

Namun senyuman itu tak bertahan lama begitu ia mengingat percakapan-nya dengan sang Ibu dua hari yang lalu.

"Beri Changbin alasan mengapa Changbin tak bisa keluar dari sini?"

Wanita cantik yang ada di hadapan-nya itu tak langsung menjawab pertanyaan sang putra, melainkan lebih memilih menikmati teh hangat yang ada di hadapan-nya.

"Ibu—"

"Ibu hanya takut pada dunia luar yang terasa sangat kejam, Ibu tak mau jika kau pergi kesana kau justru akan membuat masalah dan berakhir tak baik bagimu. Ibu tak mau kau kesulitan disana, sayang"

"Tapi apakah ibu tak lupa kalau mate-ku—"

"Berbicara soal mate, kau mempunyai kebebasan. Anak lelaki dari keluarga Seo masih di beri kebebasan memilih mate, untuk itu jangan terlalu mengurung dirimu di kamar. Keluarlah dan lihatlah gadis-gadis di luar, kau mungkin bisa menyukai salah satu di antara mereka"

"Tidak ibu. Aku tidak menyukai seorang pun gadis di sini, untuk itu izinkan aku keluar—"

"Menurutlah pada Ibu, Changbin. Akan ada sesuatu yang buruk jika kau tetap bersikukuh ingin keluar"

Kembali sebuah helaan nafas lelah pemuda tampan dengan nama lengkap Seo Changbin itu keluarkan, merasa sebal akan kehidupan-nya yang serasa di pingit.

"Kapan aku akan bebas?" gumamnya sembari menatap langit biru yang sebagian-nya di tutupi oleh awan tebal berwarna abu-abu.

Changbin tebak beberapa saat ke depan akan terjadi hujan.

Baru saja Changbin hendak berjalan menuju Bunga-bunga yang bermekaran indah itu, namun langkahnya harus di buat berhenti kala indera pengelihat tajamnya menangkap objek seekor rusa jantan tengah menikmati rumput segar tak jauh dari taman kecil buatan Changbin.

Langsung saja Changbin menyambar busur dan anak panah miliknya.

Tujuannya? Tentu saja menangkap hewan tersebut.

Changbin membutuhkan daging untuk mengisi perutnya yang mulai berbunyi.

●○●○●

Destiny « Minsung+HyunjeongWhere stories live. Discover now