Sehun menghela nafas pelan. Ia kini sudah terbangun sepenuhnya. Rasa kantuk benar-benar sudah menghilang. Seharusnya gadis kecil itu bertanggung jawab. Tetapi mendengar suaranya saja sudah melegakan. Itu artinya, penerbangannya berjalan dengan baik dan tidak ada kendala apapun. Sehun melihat jam dinding, dan ia tahu pilot pribadinya memang selalu memuaskannya dalam melakukan perjalanan. Tepat waktu dan aman.

Sehun melemparkan ponselnya ke sisi tempat tidur yang lain. Ia kembali membaringkan tubuhnya dan menutup mata dengan lengannya. Ah, ia akan mencoba meminta cuti untuk beberapa hari, agar ia bisa menghampiri Yoona, memeluknya, menghirup aromanya. Sehun tersenyum kecil, "Kau makhluk kecil yang membahayakan,"



Sesampainya di tempat tinggal Sohee, Yoona berlari untuk memeluk ibunya yang sudah menantinya di pintu masuk. Ia mengusap surai legam milik Yoona. Sedangkan Ver dan sang supir taksi mengeluarkan barang dari bagasi mobil. Di bantu supir, Ver membawa barang-barang mereka ke dalam rumah Sohee. Tentu saja dengan beberapa dollar sebagai tip.

Ver segera membereskan barang ketika Sohee memberitahu pembagian kamar. Ver berada di kamar tamu, sedangkan Yoona berada dalam satu kamar bersama ibunya. Yoona sudah mengatakan, ia akan menyusun barang pribadinya nanti. Seperti yang Sehun katakan, Ver terlalu memanjakan Yoona, overprotective, dan menganggap Yoona seperti anak bayi yang baru saja lahir dan tak bisa melakukan apapun termasuk menyusun bajunya ke dalam lemari. Ver melakukannya untuk Yoona.

Sohee menyiapkan makanan di bantu oleh Ver. Sehun jarang sekali memperbolehkan Yoona menyentuh dapur. Saat Yoona menyentuh dapur, gadis itu akan terluka. Entah karena tergores pisau yang terlalu tajam. Ataupun mengangkat panggangan dari dalam oven dengan tangan kosong. Kesalahan fatal mengangkat penggangan dengan tidak menggunakan sarung tangan yang akan memblockir panasnya pemanggang.

Yoona menonton TV selagi wanita dewasa mempersiapkan makanan. Di temani dengan seekor anak anjing yang Sohee pelihara untuk menghiburnya —Tobi namanya. Yoona menyuapkan beberapa snack khusus anjing pada Tobi. Ia menggonggong kecil dan merebahkan tubuhnya ketika Yoona memberikan gelitikan pada perutnya. Anjing berjenis siberian husky itu berwarna putih tanpa adanya corak. Hanya putih. Ia pernah meminta Sehun memelihar anjing, atau setidaknya kucing. Tetapi Sehun tidak memperbolehkannya. Ia akan bermain dengan anjing ketika berada di rumah kakek angkatnya —Jae Joong. Beliau memiliki anjing dengan ras Rottweilers dan Doberman Pinsher. Dua jenis ras itu adalah anjing yang membahayakan, kuat dan tangguh. Sehingga Jae Joong memelihara untuk menjaga rumahnya. Ditambah, kedua ras tersebut sangat patuh. Jae Joong menempatkannya di luar dan terikat. Terkadang tamunya ketakutan hanya dengan bertemu anjingnya.

Selain anjing, Jae Joong pun memelihara kucing ber-ras Ashera dan Allerca Hypoallergenic Cat. Ras tercantik dan termahal. Yoona sering bermain dengan mereka ketika berkunjung. Pilihan yang bagus bermain dengan kucing dibandingkan dengan anjing yang hanya patuh pada Jae Joong dan Sehun.

"Kau menyukainya?" Sohee muncul membawa beberapa mangkuk ramyeon. Sedangkan Ver menyusul dibelakangnya membawakan nasi goreng kimchi sebagai menu wajib yang ia bawa dari Korea.

Yoona mengangguk, "Tobi sangat lucu. Berbanding terbalik dengan milik Kakek Jae Joong. Menyeramkan,"

Sohee terkekeh pelan, "Teman ibu memberikannya. Dia terlihat lucu. Maka dari itu, ibu menerimanya,"

Yoona berjalan menuju meja makan meninggalkan Tobi yang asik dengan mainannya. Ia melihat makanan yang sudah disajikan. Sohee tersenyum lembut, "Kau tidak menyukainya?"

Yoona menggeleng pelan, "Apa ini makanan ibu setiap hari? Ramyeon dengan kimchi?"

Sohee menarik kursi untuk puterinya, "Tidak. Biasanya teman ibu akan membawakan sayuran dari kebun miliknya. Hanya saja, saat ini ia sedang terkena flu, sehingga tidak bisa mengantarkan sayuran kemari. Ibu juga tidak memberatkannya, dan mengatakan bahwa masih tersisa beberapa sayur dan cukup untuk di makan," Sohee menyusul Yoona duduk disampingnya. Sedangkan Ver berada di hadapan Yoona, "Setelah makan, kita akan berbelanja untuk kebutuhan dan mengisi kulkas yang sudah lapar," Yoona hanya mengangguk patuh. Ia memakan masakan ibunya. Nasi goreng dengan kimchi, adalah makanan kesehariannya sebelum ia bertemu dengan Sehun. Makanan yang cukup murah namun lezat. Setelah tinggal dengan Sehun, Yoona banyak merasakan makanan yang belum sekalipun ia rasakan. Seperti daging domba, pasta dengan tambahan udang, beef schotel dan lainnya.

Memakan dengan sedikit obrolan untuk pengilang kesunyian bukanlah hal buruk. Yoona membayangkan Sohee yang duduk di meja makan tanpa berbicara dan tanpa adanya teman bicara, membuatnya sakit. Sama seperti ia makan tanpa adanya Sehun, atau Ver, atau bahkan San yang menemaninya. Sangat membosankan dan cita rasa menjadi hambar.

Selesai makan, Ver membereskan piring kotor, "Biar aku yang mencuci piring," ucapnya pada Ver dan hendak merebut piring kotor dari tangan Ver.

"Tidak, Nona. Tuan Sehun bisa memberikan hukuman jika saya tidak melaksanakan tugas dengan baik," Yoona merengut. Setidaknya ia hanya ingin berguna dan membantu pekerjaan rumah walau sedikit, "Sebaiknya anda bersiap-siap. Bukankah kita akan pergi ke mini market terdekat untuk membeli beberapa bahan makanan?"

"Cokelat?"

Ver tersenyum hangat, "Tentu. Kita akan membeli bahan untuk membuat kue cokelat, garlic cheese bread. Juga cokelat untuk camilan anda," Yoona bersorak senang. Ia pernah mendapatkan cokelat dari USA dari Paman Jongin, dan rasanya benar-benar lezat. Yoona masih ingat pembungkusnya, dan ia akan mencarinya ketika tiba di mini market, "Ah, Nona! Cukup satu cokelat!" ujar Ver yang membuat Yoona merengek dan lekas merayu Ver agar menambahkan jumlah cokelat yang akan dibelinya.

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now