Chanyeol meraih tangan Baekhyun dan menggenggamnya.

"Saya mungkin bukan pria sempurna. Saya tak punya apa yang anda miliki saat ini. Saya hanya pria biasa yang mencintai anda. Saya juga tak punya apa-apa untuk saya janjikan pada anda, selain kebahagiaan. Maaf, kalau saya masih banyak kekurangan saat menunjukkan cinta saya pada anda."

Baekhyun terlihat berkaca-kaca menatap Chanyeol.

"Anda sering meminta saya menikah dengan anda, dan sekarang, bolehkah saya mengatakan, maukah anda menikah dengan saya?"

Baekhyun terhenyak. Perasaannya campur aduk. Dia bahagia, dia terharu. Chanyeol tidak dia kenal sebagai pria romantis. Tapi semua yang dilakukan pria itu mampu membuatnya selalu merasa dihargai sebagai seorang perempuan.

Seperti saat ini, bagi pria itu, yang dia katakan mungkin biasa saja. Tapi bagi Baekhyun, ini sangat manis. Dia tak perlu bunga untuk sebuah kalimat lamaran, dia hanya perlu Chanyeol, dengan ekspresi datarnya tapi selalu mampu membuatnya berdebar-debar.

"Kau masih perlu jawaban?"

Chanyeol tersenyum. Pria itu merogoh saku jasnya, lalu mengeluarkan sebuah cincin dan menyematkannya di jari manis Baekhyun.

Baekhyun menatap Chanyeol tak percaya, dia lalu menatap cincin yang disematkan pria itu di jari manisnya.

"Tuan Park!" lirih Baekhyun tak percaya.

"Saya harap anda menyukainya."

Baekhyun lalu mengangkat tangannya, dia mengangkat tangannya hingga terkena sinar matahari sore.

"Anda suka?"

Baekhyun mengangguk, dia lalu beralih menatap Chanyeol.

"Terima kasih Tuan Park. Ini sangat indah."

Chanyeol mengangguk kecil.

"Punyamu mana? Bukankah ini cincin pasangan?"

Chanyeol mengeluarkan cincin satunya lagi dari saku.

Baekhyun tersenyum, lalu dia sematkan cincin itu di jari manis Chanyeol.

"Tuan Park angkat tanganmu sekarang!"

Chanyeol mengangkat tangannya. Baekhyun juga melakukan hal yang sama. Tangan kecilnya, dia timpakan di atas tangan besar Chanyeol.

Baekhyun tersenyum menatap tangannya dan tangan Chanyeol.

Chup

Gadis itu langsung menatap Chanyeol sesaat setelah pria itu mengecup pipinya.

"Saya harap anda selalu bahagia. Tetap tersenyum seperti ini, agashi."

Baekhyun mengangguk kecil, lalu dia tangkup wajah Chanyeol dengan kedua tangannya.

Tak lama kemudian, dia cium lembut bibir kekasihnya itu.

Chanyeol tersenyum kecil, lalu dia balas ciuman kekasihnya itu. Dia lumat lembut bibir tipis itu.

Mereka saling memagut diiringi pemandangan senja yang sangat indah.

Baekhyun tersenyum kecil setelah ciuman itu.

"Saya punya sesuatu untuk anda."

"Apalagi?"

"Tunggu disini. Jangan turun!"

Baekhyun mengangguk. Chanyeol kemudian berlari menjauh dari gadis itu.

Tak berapa lama, dia kembali dengan paper bag coklat di tangannya.

"Apa itu? Kapan kau menyimpannya disana?" tanya Baekhyun yang tahu Chanyeol mengambil paper bag itu dari balik sebuah meja tak terpakai tak jauh dari tempatnya duduk saat ini.

Beloved Bodyguard [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang