•1•

8 0 0
                                    

Seperti biasanya aku memulai hari dengan membuat sarapan sebelum kesekolah.

Oh ya aku belum mengenal kan diri ku namaku adalah Ileana Gauri. Panggil saja aku lea. Aku adalah anak tunggal dari keluarga Gauri dan kedua orang tua yang kusayangi telah meninggal kan ku sejak kecil.

Semenjak mereka meninggalkan ku, aku tinggal dengan paman dan bibiku. Mereka adalah keluarga yang amat sangat baik, mereka telah menganggap ku seperti anak sendiri dan juga anak nya mereka bernama Kamala. Dia benar benar anak yang baik dan manis, dia juga menganggap ku sebagai kakak.

Bertapa bahagia nya aku tinggal di keluarga ini semua rasa kesedihan karena orang tua telah tiada lama lama pudar dan aku dapat mengikhlaskan mereka berdua. Namun rasa ini ternyata tidak bertahan lama.

Seperti rasa nya diri ku terselimuti kembali oleh kesedihan, karena atas meninggalnya Kamala. Saat itu kami sedang merayakan ulang tahun nya dengan mengajak nya ketaman bermain. Awalnya memang semua terlihat baik baik saja namun sepertinya tuhan telah berkehendak lain. Hujan deras telah mengguyuri semua kota dan mobil yang sedang padat padatnya dijalan, kala itu aku duduk dibelakang bersama Kamala sambil bermain boneka yang didapat dari taman bermain sambil menunggu lampu merah.

Mungkin ini seorang pengemudi yang lalai, dan lampu berganti hijau kami pun senang karena mobil berjalan kembali tetapi 'BRAKKK' disitu semua mulai menjadi gelap. Dan aku tak mengingat apa pun lagi.

--

Aku mulai tersadar namun tak ada siapapun diruangan ku aku hanya melihat lampu Yang terang menyinari ku. Tiba tiba saja kulihat ada seorang dokter masuk kedalam ruangan ku. Dokter itu mulai mengecek keadaan ku.

Aku memanggil dengan suara lirih "dok!" Panggil ku.

"Iya kenapa dik?" sahut dokter itu.

"Saya kenapa bisa ada disini dok?" Tanya ku.

"Emm kamu tadi mengalami sebuah kecelakaan yang terjadi dilampu merah karena sebuah kelalaian seorang pengemudi!" Jawab nya.

"Lalu bagaimana dengan keluarga saya dok?"

Dokter itu tiba tiba saja terdiam sejenak, lalu ia menjawab "kedua orang tua mu selamat karena hanya mengalami luka saja!"

"Lalu?"

"Lalu?"dokter itu seperti nya sedikit bingung.

"Haaa lalu bagaimana dengan adik saya?" Tanya ku lagi.

"Emm memang nya ada anak seorang lagi?" Tanya dokter itu bingung.

"Apa maksud dokter! Nggak ada orang lagi yang celaka?"

Dokter itu mengangkat sebelah alisnya. Raut wajah nya seperti bingung dengan apa yang aku bicara kan. "Tidak ada! Karena di tkp hanya terdapat empat orang saja yang pertama hanya ada dirimu, kedua orang tua mu, dan pelaku yang menabrak kalian!"serunya.

"Tidakkah ada seorang balita yang mungkin berumur 7 tahun?" Tanyaku dengan nada sedikit panik.

Lalu dokter itu mencoba agar aku bersabar dahulu. Namun dokter itu merogoh kantung jas nya dan memberikan sesuatu kepada ku.

Sebuah Boneka lusuh yang menyeramkan karena seperti boneka vodoo namun dibadan nya seperti ada secarik kertas yang terikat.

Ya dengan bodoh nya aku membuka kertas tersebut. Awalnya terlihat baik baik saja. Dokter yang tadi pun seperti nya juga sudah meninggalkan ruangan ku.

Namun tiba tiba saja aku merasakan hawa yang tidak enak dan badan ku rasanya merinding. Dan mata kiri ku dengan tiba tiba merasakan perih rasanya seperti terbakar.

Aku mencoba untuk tenang "hah seperti nya sudah nggak perih lagi!!" Ucap ku.

Dan saat kumulai membuka mata alangkah terkejutnya aku melihat ruangan ku dipenuhi dengan banyak makhluk yang menyeramkan.

Langsung saja aku berteriak sekencang kencangnya. Seperti nya dokter, paman dan bibi ku juga terkejut mendengar teriakkan ku.

Hingga setelah kejadian itu aku mulai jauh dengan paman dan bibiku. Lalu dokter bilang bahwa aku tiba tiba mengidap phobia yang entah baru baru ini datang atau saudah lama aku tak tahu.

Namanya Phasmophobia yaitu ketakutan yang amat intens dengan hantu. Dokter bilang bahwa aku mengidap nya telah lama.

Paman dan bibiku juga mulai meninggalkan aku sendiri didalam rumah mereka ini. Hingga saat ini aku masih disini sendiri dengan obat obat penenang yang sudah banyak.

And I won't care about everything anymore dan sekarang aku ingin tetap menjalankan diri yang amat spesial ini.

PHASMOPHOBIAWhere stories live. Discover now