Juyeon tersenyum melihat Gaeun seperti itu. Menurutnya Gaeun terlihat manis saat sedang tidur, dibanding saat bertengkar dengan Hyunjae ia terlihat seperti harimau betina.

Badan Gaeun bergeser ke samping perlahan, seperti akan terjatuh. Juyeon langsung mendekati Gaeun dan menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Bersamaan dengan Hyunjae yang masuk membawa 2 kotak pizza.

Hyunjae mengerutkan dahinya melihat Juyeon seakan ingin memeluk Gaeun. Namun Gaeun masih terlelap.

"Lo ngapain?" Tanya Hyunjae.

"Gaeun hampir jatuh ke samping, gue tahan tubuhnya"

"Jangan sentuh dia"

Juyeon memperbaiki posisi Gaeun tanpa membangunkannya. Gaeun sepertinya bisa tidur dalam keadaan apapun. Bahkan ia tidak terusik dengan pergerakan Juyeon padanya.

"Lo suka sama Gaeun?" Tanya Juyeon.

"Cih, gak mungkin. Gue bilang gitu karena gamau lo macam-macam di kamar gue"

"Gue gak sebejat itu"

Hyunjae mengangguk paham. "Tuh makan" ujarnya sambil membuka kotak pizza.

Mereka makan berdua terkadang melirik Gaeun sesekali.

"Bisa-bisanya dia tidur. Apa gak takut dia sendiri cewek dan ada 2 cowok?" Ujar Hyunjae sambil mengunyah pizza di mulutnya.

"Tandanya dia percaya sama kita gabakal berbuat macam-macam" sahut Juyeon.

"Tetap aja kita laki-laki, dia gaboleh percaya begitu saja"

"Mungkin semalam dia bedagang, siapa tau"

Gaeun mulai bangun sambil meregangkan tangannya, Hyunjae dan Juyeon dengan cepat mengalihakan pandangan dari Gaeun. Gaeun mengucek-ngucek matanya lalu ikut bergabung dengan Juyeon dan Hyunjae.

"Lama gak gue tidur?" Tanya Gaeun sambil meraih pizza di depannya.

"Paling 20 menit" jawab Juyeon.

"Gue semalam diganggu jadi gabisa tidur"

"Diganggu?" Ucap Juyeon dan Hyunjae serentak.

"Rumah gue tuh angker, kalau gue tidur diatas jam 12 gue dihimpit gitu. Kalian ngerti gak?"

Juyeon dan Hyunjae menggeleng serentak.

"Gimana ya jelasinnya, jadi gue tuh sadar tapi badan gue gabisa digerakin. Cuma mata gue aja yang bisa gerak. Semakin kuat gue mencoba untuk bergetak semakin keras juga gue dipegangin. Tapi wujudnya gak kelihatan. Atau banyak yang bilang namanya sleep paralysis" ujar Gaeun

"Kalau udah kek gitu, gimana?" Tanya Hyunjae.

"Biarin aja nanti gue kebangun sendiri trus bisa gerak lagi. Kan gue udah bangun tuh, pas gue tidur bakal kek gitu lagi. Jadi gue gak tidur sampai subuh. Setelah subuh baru gak diganggu lagi"

"Ngeri juga" ujar Juyeon.

"Anehnya di tempat lain gue gak pernah kek gitu, cuma di rumah gue. Dan semua anggota keluarga digituin juga"

"Kenapa gak pindah rumah?" Tanya Hyunjae.

"Rumah itu papa yang bangun dari nol. Sayang aja kalau dijual trus tinggal tempat lain" ujar Gaeun

Gaeun tertawa sekilas. "Dulu gue inget umur gue kira-kira 4 tahun bagian tengah rumah gue gaada atapnya. Jadi kalau gue dari kamar kakak ke kamar orang tua gue pakai payung kalau hujan. Bahkan malam-malam gue bisa lihat bintang di ruang tengah rumah gue"

"Pantes aja walaupun angker gak mau pindah, kenangannya kek gitu. Dari gaada atap sampai jadi rumah bagus kayak sekarang" ujar Hyunjae.

"Emang lo pernah ke rumah Gaeun?" Tanya Juyeon menoleh pada Hyunjae.

"Pernah, baru kenal aja gue langsung antar Gaeun ke rumahnya. Bahkan sampai masuk rumah. Ya gak?" Hyunjae menaik turunkan alisnya memandang Gaeun.

"Trus suatu kebanggan bagi lo masuk ruma gue?" Ujar Gaeun dengan wajah datarnya.

Hyunjae bungkam sedangkan Juyeon jadi terkekeh melihatnya.

"Tugas udah hampir selesai" Juyeon melirik jam tangannya pukul 6 sore.

"Lo pulang sama siapa Eun?" Tanya Juyeon.

"Pakai bus aja"

"Biar gue anter" Hyunjae berdiri meraih jaketnya yang tergantung di belakang pintunya.

"Gausah, biar gue yang anter" ujar Juyeon.

Hyunjae menggeleng. "Rumah Gaeun jauh, dekat rumah gue. Sekalian ada barang yang mau gue ambil di rumah"

"Gue gamau boncengan sama lo, gue takut" ujar Gaeun.

"Gue gak bakal ngebut, waktu itu gue sengaja ngerjain lo"

Gaeun menghela nafasnya. "Yaudah" ujarnya sambil membereskan barang-barangnya.

Setelah selesai membereskan barang masing-masing. Mereka bertiga keluar dari kosan Hyunjae lalu jalan bersama ke parkiran.

"Hati-hati ya, gue duluan" ujar Juyeon sambil mengelus kepala Gaeun.

Gaeun terlihat bingung namun ia membalas Juyeon dengan anggukan.

"Apaan sih" batin Hyunjae kesal melihat Juyeon semena-mena mengelus kepala Gaeun.























"Apaan sih" batin Hyunjae kesal melihat Juyeon semena-mena mengelus kepala Gaeun

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Savage || Lee Hyunjae✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora