14

2.1K 207 4
                                    

Devan menatap tajam seseorang yang terikat di sebuah kursi.

"Namanya Bobby. Dia orang yang neror abang lo"kata Leo.

Rafa tak ada disana karena ada acara dengan keluarganya.

"Tinggalin gue"kata Devan tegas.

Leo pergi meninggalkan Devan dan juga Bobby yang masih dalam keadaaan terikat.

Setelah Leo keluar, Devan menyeringai menatap Bobby. Bobby memberontak mencoba melepaskan diri.

Devan langsung menjambak rambut Bobby hingga mendongkak. Bobby mendensis kesakitan.

"Kenapa lo teror abang gue?"tanya Devan lirih.

Bobby diam tak menjawab.

"JAWAB KALO GUE TANYA"bentak Devan.

Bobby terus terdiam. Devan menyeringai. Dia melepaskan jambakan di rambut Bobby dan berjalan ke sebuah lemari di pojok ruangan.

"Kayaknya lo perlu di kasari dulu"kata Devan sinis.

Devan membuka lemari dan mengambil sebuah pisau kecil yang tajam. Devan kembali lagi dihadapan Bobby.

Bobby kembali memberontak melihat Devan yang memainkan pisaunya.

"Lo jawab pertanyaan gue atau pisau ini menggores tubuh lo"ancam Devan.

"Nggak akan"kata Bobby.

Devan semakin menyeringai. Dia memainkan pisau ditangannya di hadapan  Bobby. Dan...

Crassss....

"Aaaaaarrrrrrkkkkkk"

Devan menancapkan pisau nya ke paha Bobby. Devan terkekeh melihat darah yang keluar dari paha Bobby yang mengotori lantai.

"Masih nggak mau jawab hm"kata Devan sambil terus menekan pisaunya ke paha Bobby.

Bobby tetap bungkam sambil mengerang kesakitan.  Devan yang melihat Bobby yang tak mau menjawab pun menarik pisaunya dengan kasar dan sekali lagi dia menancapkan pisau nya di paha Bobby.

"Aaaaarrrrrrkkkkk"erang Bobby.

"Kenapa lo neror abang gue?"tanya Devan lagi.

"Gu-gue disu-suruh"kata Bobby terbata bata. Dia sudah tak tahan dengan siksaan dari Devan.

"Siapa yang nyuruh lo? SIAPA HAH?"kata Devan yang diakhiri bentakan.

"Pa-pandu"kata Bobby

Devan melepaskan pisaunya dan menyeringai. Devan mengambil sebuah pistol kecil. Dia mengarahkan pistolnya ke arah Bobby dan....

Dor...

Dor...

Dor...

Devan menembakkan peluru tepat ke arah jantung Bobby. Seketika Bobby meregang nyawa.

Devan tersenyum sinis menatap tubuh Bobby yang tak bernyawa itu. Dia melemparkan pisau yang ada di tangannya ke sembarang arah dan berjalan keluar.

"Buang tubuh nya ke jurang"kata Devan kepada Leo yang sedari tadi di luar.

Leo mengangguk dan mulai masuk ke dalam ruangan mengurus mayat Bobby.

"Gue akan bales perbuatan lo pandu. Tunggu aja"batin Devan.

⏪⏸⏩

SEE YOU NEXT CHAPTER

RADEVWhere stories live. Discover now