15 : Berharga

220 59 54
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari ini kantor itu tampak lenggang, atau lebih tepatnya karena ruang kerja yang biasa penuh sesak akan karyawan justru kini tidak didapati satupun orang di sana. Ah, masalahnya sekarang semua orang dengan tim mereka masing-masih justru memenuhi setiap ruang rapat yang ada di lantai dasar.

Doyoung menggaruk pena miliknya dikepala. Rasanya amat berdenyut sampai-sampai setiap kata yang diucapkan Taeil dan Jeongyeon padanya tak ada satupun yang masuk. Ia tidak pernah merasa selelah ini.

"Seperti diskusi pada pertemuan lalu, karena ini perusahaan baru, kami masih tetap memilih beberapa strategi ini yang bisa dilakukan untuk promosi." ucap Jeongyeon sambil menunjuk sebuah grafik yang ditampilkan oleh LCD.

"Sekali lagi, masalah ada pada kisaran biaya yang sempat kami diskusikan tidak cukup kalau melakukan beberapa promosi tersebut."

"Kemarin aku, Jaehyun, dan Hayoung sudah membahasnya juga. Pihak klien minta untuk dibuatkan desain stand. Ada sebuah festival produk akhir tahun ini dan mereka akan ikut mendaftar disana."

"Aku ingin menyela sebentar. Tapi, Taeil-ssi? Bisakah untuk membuat mereka sering-sering memeriksa email untuk melihat hasil desainnya? Timku sudah bekerja keras namun mereka tidak satu pun pernah membalas pesan kami." sahut Seulgi dengan ekspresi wajahnya yang kesal.

"Sejeong dan Ten sudah bekerja keras untuk proyek ini dan mereka sampai melakukan banyak survei demi desain yang maksimal. Mereka terus meminta, menambah, bahkan mengurangi dari apa yang mereka sepakati. Setidaknya mereka harus membahas itu dengan kalian."

"Sebentar-sebentar! Mereka belum mengecek desainnya sama sekali?"

"Aku sudah mengatakan padamu berulang kali, Moon Taeil!"

Doyoung memejamkan mata dan semakin memijat kuat pelipisnya. Memang sejak awal dia merasa tidak cocok dengan proyek kali ini. Benar, kan? Instingnya berkata benar. Melihat Seulgi sampai kesal seperti itu sudah pasti proyek ini akan susah untuk mencapai kesepakatan dalam proses produksinya.

Setelah tadi sempat terjadi perdebatan, rapat itu kembali berlanjut dengan Taeil yang menjelaskan di depan. Anggota bagian Departemen Produksi kini aktif bicara karena Taeil sedang membahas keinginan klien soal desain mereka.

Tapi sayangnya Doyoung tidak bisa fokus menyimak disana, karena sejak tadi perhatiannya tertuju pada Sejeong yang diam saja. Padahal biasanya perempuan itu yang paling cerewet setiap rapat dilakukan.

Sudah beberapa kali rapat dan mereka saling bertemu, namun perasaan Doyoung mengatakan kalau suasana hati sahabatnya itu tetap sama saja. Sama-sama buruk. Sejeong terlihat tidak bersemangat, binar wajahnya pula seolah redup.

Apa yang terjadi pada Sejeong?

Setelah pembahasan yang cukup panjang, akhirnya rapat bisa diakhiri. Namun tidak bagi anggota dari departemen produksi.

[1] 20봄 | TWENTY SPRING✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang