seventeen; graduation

5.8K 669 401
                                    

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

"Cantik."

[name] yang baru saja menuruni tangga langsung memutar bola mata, dongkol.

"Aku nggak mau dengar apapun keluar dari mulut Ayah. Jangan anggap aku anakmu sampai seminggu kedepan."

Daniel tersenyum geli, "Kemarin 'kan sudah sibuk merencanakan pesta pertunanganmu dan Cedric, sudah terlalu banyak cuti."

"Yaaaaaa tapi ini acara kelulusanku." Gadis itu menatap nanar, "Memangnya nggak bisa memaksakan datang meskipun sebentar?"

Tepat setelah pertanyaan itu terlempar, pintu depan diketuk pelan. Amy berjalan dari arah dapur, sedikit mendengus saat dilihatnya sang suami dan gadis itu masih berkelakar.

"Iya, sebentar." Sahut Amy saat dirinya beridiri tepat di depan pintu namun suara bel sekali lagi menggema sampai ke ruang tamu.

Pintu dibuka, seorang pemuda berpakaian rapi -selaras dengan gaun yang [name] kenakan- tersenyum tipis.

Amy ikutan tersenyum mendapati figur remaja yang tak asing bagi sepasang mata, "[name], sayang. Pasanganmu sudah disini."

[name] dan Daniel bersamaan menengok dari ruang tamu. "Oh? Sudah waktunya?"

"Kemari," Amy mempersilahkan laki-laki itu agar masuk ke kediamannya. "Masuk dulu, kebetulan suamiku belum berangkat. Kalian bisa pergi bersama."

"Ah, kami berdua aja Bu." [name] mengibaskan tangan, berjalan mendekati si pemuda yang dari tadi masih berdiam diri.

"Aku tak mau melihat muka ayah lama-lama, masa depanku jadi terlihat lebih suram."

"Sialan." Daniel meloncati sofa yang sebelumnya ia duduki, "Kemari kau!"

"Gak mau!"

[name] mengacungkan jari tengah setelah berpamitan dengan sang Ibu.

"Ayo, Draco."

Pemuda bersurai perak itu tersenyum kikuk, meraih lengan sang gadis seraya mengiringinya berjalan keluar rumah.

Kehangatan di dalam rumah, tawa ditengah keluarga, Draco Malfoy kurang familiar dengan itu semua.

[]

"Malam, Sir." [name] menatap Snape datar. Laki-laki paruh baya itu melirik si gadis, kemudian iris gelapnya menyapu figur si putra Malfoy.

"Tak bisa... kupercaya."

Snape berjalan meninggalkan pintu aula.

"Malam, [name]." Sebuah suara tetiba datang dari arah dalam.

"S—"

"Panggil Cedric," cowok itu tersenyum geli. "Cukup menggunakan panggilan itu di atas ranjang saja ya?"

handwritten. | cedric diggory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang