07.TRUTH OR DARE

172 22 4
                                    

Back to Sasa on parkiran school

"Hati hati baal," ucap Shasa saat Iqbaal sudah mulai menjalankan motornya.

Tiba tiba notifikasi masuk ke handphone shasa.

Sha, kakak gak jadi jemput kakak tiba tiba ada urusan mendadak. Pulang naik angkot aja yah!

"Yampun kakak," ucap Sasa kesal.

"Udah nolak ajakan Iqbaal lagi," Sasa terlihat sangat kesal.

Tiba tiba sebuah mobil hitam mendekati Shasa dan berhenti tepat di depan shasa.

Kaca mobil turun. "Gak mau nebeng?" ucap  Eki.

"Hah? Gak usah kak," tolak Sasa.

"Gue tau kak Sisi gak jadi jemput kan?" ucap Eki.

"Emmm Iyah."

"Udah naik sini aja kali, aku anterin sampai depan pintu pokok nya," ucap Eki lagi.

Akhirnya tanpa basa basi Shasa pun naik ke dalam mobil Eki, dari pada harus naik angkot lagi.

Ya Eki dan Sisi kenal, karena pacar Sisi bersepupu dengan Eki. Itu baru Eki tahu kemarin. 

***

Back to Iqbaal

"Lah baal sejak kapan suara Lo kek cewek"

Runa menghela. "Gua Runa, Iqbaal lagi di WC."

"Oh, cuma mau bilang aja. Kenapa Iqbaal tadi nelfon? Gua ga lihat telfon nya tadi."

"Hm."

Tut....Tut...Tut...

***

Sasa mematikan telfon dan berfikir, ada apa Runa memegang handphone Iqbaal dan mereka ada dimana?

Sasa tiba tiba ingat ajakan Nay yang katanya mau ke Villa Runa untuk berlibur di tanggal merah besok.

"Kenapa ga ikut aja yah," lirih Sasa.

"Tapi kan janji tadi sama kak Eki mau temenin ke toko buku abis magrib tadi."

***

Tiga hari kemudian

Kamis

Sudah tiga haru juga Iqbaal rada cuek dengan Sasa. bukan berarti Iqbaal gak temanan sama Sasa. Akan tetapi dia lebih jaga sikap aja dengan Sasa saat dia sering melihat Sasa sama Eki.

Sasa ternyata merasakan akhir akhir ini Iqbaal sedikit berbeda dari yang dia pertama kenal. Shasa bingung apakah dia punya salah sama iqbaal?

Akhirnya Shasa memutuskan untuk bertemu dengan salah satu teman Iqbaal, ya Al.

"Al," panggil Shasa saat melihat Al berjalan dari arah WC sekolah.

Al berbalik dan menatap sumber suara.
"Ya?" Akhirnya Al mendekati Sasa yang berdiri tak jauh datu dirinya.

"Gue boleh tanya nggk?" ucap Sasa sedikit ragu.

"Tanya aja gue siap jawab."

Shasa bergumam. "Gue punya salah sama iqbaal?"

"Hah? Nggk ada."

"Masa sih? Kok dia kayak cuek gitu yah akhir akhir ini. kalau ada, beritahu dong siapa tau gue bisa minta maaf gitu." ucap Sasa.

"Cuek gimana sih?"

"Al, ayolah gue rasa Iqbaal rada rada cuek sama gue. Gue fikir, gue punya salah," ucap Sasa

It's You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang