68 : Gadis Misterius

Comenzar desde el principio
                                    

"Ayo!"

"Tunggu--"

"Cepet! Atau Aqilla akan menyesal sepanjang hidupnya," lanjut gadis itu yang memotong pembicaraan Tama.

Mendengar itu, Tama naik ke motornya dan duduk di jok belakang. Sementara gadis itu yang mengendarai motor. Gadis itu membawa motor dengan kecepatan yang extrim, tentu saja membuat Tama menjadi takut. Ia menarik ujung baju gadis itu. Gadis itu menyadari jika Tama ketakutan, ia hanya tertawa terbahak-bahak.

***

Sementara itu, Aqilla masih di dalam kereta, ia pulang bersama dengan rekan-rekan KKN nya. Aqilla duduk di samping pria bernama Niko Atmaja. Sebelum dekat dengan Jordan, Aqilla sempat suka pada Niko, tapi hanya sebatas kagum, karena Niko adalah pemain gitar yang cukup hebat, hingga mampu membuat Aqilla terpukau dengan permainannya. Mungkin karena lelah, Aqilla tampak mengantuk, ia berusaha terjaga dan menahan rasa kantuknya.

"Tidur aja kali, ga usah ditahan gitu," ucap Niko tersenyum.

"Ga bisa tidur di kendaraan," balas Aqilla dengan senyum seadanya.

"Mau pinjem bahu?" timpal Niko.

"Enggak deh, makasih."

Namun, karena rasa kantuk yang tak dapat lagi di tahan. Aqilla tertidur di kereta, karena jalur kereta yang berliku, tanpa ia sadari, Aqilla menyandarkan kepalanya pada Bahu Niko. Pria itu hanya tersenyum, ia melirik ke arah teman-temannya yang rupanya hampir semuanya tertidur, mungkin karena kelelahan. Perlahan, ia menyandarkan kepalanya pada kepada Aqilla.

Wangi, batinnya yang menghirup aroma rambut Aqilla.

Beberapa menit berlalu, Aqilla bangun dari tidurnya karena air liurnya yang menetes. Ia menyadari bahwa air liur nya menetes ke celana Niko.

Eh anjir, malu-maluin banget, batinnya.

"Eh ... sorry," ucap Aqilla yang melihat Niko sedang menatapnya, sambil gadis itu mengambil tisu dan membersihkan celana Niko.

"Gapapa kok," ucap Niko sambil memegang tangan Aqilla yang sedang membersihkan celananya.

Sontak membuat Aqilla jadi menatapnya, begitupun Niko yang sedang menatapnya. Mata mereka saling bertatapan. Suasana menjadi canggung.

"Kamu lucu juga ya."

"Lucu apanya, jorok, iya," balas Aqilla yang merasa malu.

"Oh iya--" Niko berusaha mencairkan suasana.

"Kamu ... masih sama Jordan?"

"Udah lama putus," jawab Aqilla.

Seperti mendapatkan lampu hijau. Niko tersenyum kecil, "Qil," panggil pria itu.

"Ya?" Aqilla menoleh ke arah Niko.

"Pernah denger ga sih ... kisah cinlok di KKN?"

"Maksudnya?"

"Yaaa ... kisah kasih nyata,"

"Apa sih? Ga ngerti," ucap Aqilla bingung.

"Sebenernya--"

"Selama ini, aku ga berani deketin kamu, gara-gara Jordan," ucap Niko.

"Hah?"

"Kamu kok mendadak jadi bolot sih?" ledek Niko sambil menyentuh pinggang Aqilla dengan jari telunjuknya, yang sontak membuat Aqilla terkejut dan merasa geli.

"Aduh ... kodok nyangkut," latahnya karena kaget.

Niko hanya tertawa melihat Aqilla yang latah.

Mantra Coffee ClassicDonde viven las historias. Descúbrelo ahora