Bagian 1

1.2K 102 19
                                    

Sekumpulan orang bergegas menaiki tangga dengan langkah besar, detak jantung berirama dengan suara derap sepatu yang saling menyahut, air keringat bercucuran tak sempat dihalau.

Mereka bernafas lega ketika langkah mereka datang lebih cepat sebelum maut menerpa.

Tepat ketika sekumpulan orang itu masuk, seseorang dengan kemeja dan jas rapi memasuki ruangan tersebut.

"Siang." Ucap pria itu ketika menghentikan langkah di meja yang telah disediakan.

"Ss, siang,. Prof." Balas mereka berbarengan dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

"Baguslah kalian tepat waktu." tanpa senyum, pria itu memerhatikan setiap mahasiswa nya dengan teliti, seperti mengabsen.

"Tiga orang lagi, dimana mereka?"

...

"Astaga.. Matilah kita" Panik salah satu gadis yang tergopoh-gopoh dengan dua temannya.

"Jantungku benar-benar ingin keluar." Sahut hyenji

"Kenapa kau diam saja, Sso?" Tanya Mina yang memerhatikan temannya.

"Dosen itu seenaknya saja mengganti jadwal di hari libur kita." Balasnya kesal, sambil melihat jam tangannya.

"Untung saja dosen itu.... -"

"Tidak ada untung-untungan." Potong Sso cepat yang mengetahui arti selubung ucapan temannya.

"Cepatlah." Sahut Mina.

Mereka berlari menuju tangga, dan bergegas melangkah ke ruangan yang terlihat mendebarkan.

"Kau yang duluan masuk." Mina mendorong pelan Hyenji.

"Sialan! Kau saja" Balas Hyenji sepelan mungkin.

"Ck! Biar aku saja."

Sso melangkah maju, jengah melihat dua temannya yang takut masuk duluan, yaa.. Walaupun dia juga takut. Jujur saja tangan dan kakinya sudah dingin karena deg-deg an.

Ketika Soeun sudah berada di depan pintu, tiba-tiba pintu itu terbuka sendiri dari dalam.

Sosok yang di takuti muncul dihadapannya dengan wajah datarnya.

Soeun sontak menunduk melihat mata datar nan tajam dosen killernya.

"Kalian main-main di MK saya?"

Mereka hanya menggeleng.

"Suara kalian hilang?" Tegasnya, membuat ketiga gadis itu terlonjak.

"Tidak Prof." Balas mereka serentak.

"Kalian tahu bukan, saya tidak suka jika ada mahasiswa yang telat di MK saya."

"Tahu, Prof"

"Pulang."

Ketiga gadis itu ternga-nga tidak percaya. Kenapa dosennya baik sekali menyuruh pulang, maksudnya ini pertanda buruk.

"Kenapa begitu, Prof?" Tanya Mina pelan sekali.

"Kalian ngulang semester depan!" Tanpa kasihan sama sekali, dosen itu kembali masuk kedalam ruangan, tidak lupa menutup pintu itu kembali.

Jangan tanyakan lagi bagaimana kondisi ketiga gadis itu, mereka syok. Belum sempat membalas sama sekali, dosen itu terlalu cepat masuk ke ruangan.

Mina dan Hyenji terduduk lemah. Ia tidak menyangka hal buruk akan menimpa mereka.

"Kenapa Prof tega pada kita, Hikss. Padahal aku mengidolakannya." Hyenji mulai terisak.

Hold OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang