Chapter 8

2.3K 326 13
                                    

Chapter 8 — Yearning
————————————————————

Sikap ambigu ini membuat kita menderita.

Setelah Pei Ying kembali ke rumah, kata-kata Song Nanchuan masih melekat di kepalanya.

Dia menepuk dadanya, jantungnya masih berdebar kencang. Kemudian dia mengirim sms ke Ren Shanshan, "Shanshan, apakah kamu masih ingat sarapan yang aku posting ke feed pertemanku? Song Nanchuan melihatnya dan kemudian mengirimiku beberapa resep. Dan sekarang dia memberiku semua bahan yang ada di resep."

[Ren Shanshan]... Jadi, bukannya tidur di tengah malam, kamu di sini untuk pamer? (tersenyum)

[Pei Ying] Tidak, aku hanya berpikir...... apakah kamu pikir dia ingin mengejarku? (pemalu)

[Ren Shanshan] Aku pikir dia ingin tidur denganmu. (tersenyum)

Pei Ying, "..."

Pengemudi tua ini, Ren Shanshan, pikirannya terlalu kotor (mesum). (Aku pikir 'pengemudi tua' berarti orang yang berpengalaman?)

[Pei Ying] Jika kamu mengenalnya, kamu akan tahu kalau dia adalah pria sejati. (bye) Dan tanda lahir berbentuk airmata (that tear birthmark) itu benar benar dipenuhi dengan pengekangan. (tersenyum) (dipenuhi dengan pengekangan maksudnya dia benarbenar seperti dipenjara yang tidak bisa lepas dari pesona tanda lahir itu)

[Ren Shanshan]...

[Ren Shanshan] Jika kamu tidak takut dengan bajingan yang berpendidikan, kamu setidaknya harus takut kalau orang cabul yang menunggu dengan sabar.
(Bajingan berpendidikan : bajingan yang setidaknya memiliki sopan santun, kalau bajingan yang menunggu dengan sabar ini istilah seperti serigala mengamati mangsanya dengan sabar sebelum diburu)

Pei Ying, "..."

Dia memegang teleponnya dan berpikir sejenak. Kemudian dia mengirim teks lain, "Oh ya, bukankah aku pernah memposting foto dari drama itu sebelumnya? Saat aku pergi hari ini, dia mengatakan kepadaku untuk tidak memposting foto semacam itu ke feed pertemanku lagi. Menurutmu apa yang dia maksudkan dengan itu?"

[Ren Shanshan] Apakah foto itu mencangkup kaki dan dari dada kebawah? Apa yang dia katakan sebenarnya?

[Pei Ying] Aku melihat fotomu. Benar-benar cantik, tapi jangan posting foto semacam itu ke feed pertemanmu lagi. Mm, kurang lebih seperti itu.

[Ren Shanshan] (tersenyum) CEO Song ingin memilikimu untuk dirinya sendiri dan menjilatmu, dia tidak ingin orang lain melihatmu. Ck ck.
(Maksudnya menjilatmu itu ada hubungannya dengan obsesi, saking terobsesi dan saking terpesona dan terlenanya dengan orang tersebut itu membuat nya seperti ingin menjilat)

[Pei Ying]... Apakah kau harus bersikap vulgar (mesum)?

[Ren Shanshan] Dunia ini pada awalnya vulgar. (tersenyum)

[Pei Ying]... Tapi itu untuk drama. Meskipun aku tidak mempostingnya ke feed pertemanku, itu akan tetap muncul di TV nanti.

[Ren Shanshan] Wah...

[Ren Shanshan] Sepertinya CEO Song akan mengalami kecemburuan secara terang-terangan ~

Pei Ying, "..."

Dia menutup aplikasi Weixin-nya, tidak lagi ingin mengobrol dengan Ren Shanshan.

Selama dua hari berikutnya, Pei Ying sekali lagi menjalani hidupnya yang malas. Dia tidak perlu terburu-buru ke lokasi syuting di pagi hari lagi, tetapi dia juga tidak tidur sepanjang hari. Setiap hari, dia bangun pukul 8:30 dan membuka resep yang dikirimkan Song Nanchuan kepadanya. Dengan bahan-bahan yang dibelikannya untuknya, dia membuat sarapan bergizi.

(END) Just Blame Me For Being Blind in the BeginningWhere stories live. Discover now