kejadian

3.8K 323 50
                                    








Taehyung menarik lengan Seokjin dengan kasar. Seokjin berusaha menenangkan anaknya, namun sepertinya Taehyung benar-benar marah. Seokjin diseret di bawa ke arah kamar tamu. Kamar yang tidak pernah digunakan.



"Tae, papa-"

"Diam!"


Ceklek!



Pintu dibuka kasar. Seokjin langsung di tarik dan di dorong kuat agar berbaring di atas ranjang. Seokjin meringis saat merasakan punggungnya menyentuh empuknya spring bed.





"Mau berkilah apa lagi kau kali ini?" Taehyung melonggarkan dasinya lalu menggulung kemeja seragamnya hingga siku. Rambut disibak ke belakang dengan wajah total marah.





Seokjin cuma mengulum bibirnya. Kondisi masih terbaring lemah di ranjang. Terlentang dengan satu tangan meremas sprai sementara tangan satunya digunakan untuk menutupi wajah terutama bagian mata dengan punggung tangan.




"Maaf, Tae.."

"BILANG YANG KERAS!!"




Seokjin mulai terisak. Taehyung mendengus saat mendengarnya. "Maaf.."





"Untuk apa minta maaf? Untuk mengundangnya diam-diam kesini? Atau diam-diam berpacaran dengannya?" Taehyung masih mengeluarkan suara bengis. Bahkan kini sepatunya pun di ketukan ke lantai seolah jengah.




"Papa.. tidak bermaksud melakukannya.."

"Sampai mana?"




Seokjin kini menutupi kedua wajahnya dengan kedua tangan. "Tidak sampai mana-mana Tae. Papa.. baru meresmikannya kemarin."





Mendengar bahwa tuduhan sang anak tak hanya bohong belaka, Taehyung pun lantas mendecak lidah. Ia meraih kedua tangan Seokjin dan mencengkramnya di masing-masing sisi kepala si papa. "KAN SUDAH KUBILANG AKU TAK BUTUH SIAPAPUN LAGI!! KENAPA MASIH NGOTOT MENJALIN HUBUNGAN?!?! APA MENYENANGKAN DIKEJAR-KEJAR SELURUH ATASAN KANTOR?!? MERASA PALING INDAH?!?! KAU SELALU SAJA BERALASAN BAHWA INI DEMI KEBAHAGIAANKU!! NYATANYA KAU HANYA MENCARI KEBAHAGIAAN SENDIRI!!"





Seokjin menatap ke arah lain. Total malu saat ketahuan menjalin hubungan dengan pria itu. Tapi sungguh, Seokjin belum melakukan apapun. Seokjin pikir, Taehyung akan senang dengan keputusannya untuk membuat keluarga baru. Jadi ia memutuskan untuk membuka hati. Lagipula orang itu sangat baik padanya. Ia yakin orang itu juga akan menyayangi Taehyung.





"Maaf..." Air mata makin bercucuran. Sebenarnya Taehyung tak tega. Dia tak tega melihat Seokjin menangis seperti ini. Tapi jika dia tidak begini, Seokjin pasti akan pergi darinya. Pergi dan mencari kebahagiaan lain. Dan Taehyung tidak mau hal itu terjadi. Biarlah dia egois, Taehyung hanya tidak mau kehilangan Seokjin. Ia tidak ingin apapun selain Seokjin.





"Jangan lakukan itu lagi."



Seokjin cuma menatap lesu. Tentu. Apa yang dia pikirkan sih? Sudah jelas dari dulu Taehyung tidak menginginkan ayah ataupun ibu baru. Kenapa Seokjin ngotot mau menikah lagi? Biar bagaimanapun kebahagiaan Taehyung yang utama. Ia tak masalah mengurus semua hal sendiri.




"Maafkan papa, Taehyung.. papa pikir papa tidak bisa menjadi ayah yang baik, jadi papa berniat-"




"Jadi ibu yang baik." Taehyung mendengus. Giginya kembali berderit mendengar itu. Ia sudah bosan! Sudah muak pada ocehan ayahnya yang selalu bilang bahwa kenakalan Taehyung disebabkan oleh kerinduan dirinya terhadap sosok ibu.





papa, I LoVe You! ÷ TaejinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang