20

66K 7.3K 1.3K
                                    

"Jae." Taeyong memanggil suaminya yang sedang mengerjakan sesuatu di  laptop-nya.

"Ada apa sayang?" tanya Jaehyun tanpa mengalihkan atensinya dari laptop.

"Aku ingin cerita."

Jaehyun mematikan laptop-nya dan meletakannya di atas nakas. "Mau cerita apa hm?" tanyanya lembut sembari merapikan helaian rambut Taeyong.

"Tadi aku bertemu Mingyu."

"Mantan suamimu?" Taeyong memang pernah menceritakan tentang Mingyu sebelum mereka menikah.

Taeyong menganggukan kepalanya, "Dia memintaku untuk kembali padanya Jae."

"Lalu kau mau kembali padanya?" tanya Jaehyun.

"Ya jelas tidak! Lagipula sekarang aku sudah memilikimu." jawab Taeyong. Ngegas. "Aku hanya takut dia mencelakaiku atau Mark atau mungkin dirimu. Mingyu itu sangat nekat Jaehyun, ia harus mendapatkan yang ia mau dengan cara apapun."

"Kau tenang saja ya, semuanya akan baik-baik saja." ucap Jaehyun menenangkan. "Dan aku berjanji akan selalu melindungi kalian."

Taeyong tersenyum lalu memeluk Jaehyun, "Terimakasih sudah mendengarkan ceritaku Jaehyun."

"Aku ini suamimu sayang. Sudah seharusnya kau menceritakan masalah dan keluh kesahmu padaku, begitupun sebaliknya." ucap Jaehyun, di belakang sana tangannya mengusap-usap punggung Taeyong dengan lembut.

Akhirnya Jaehyun melepas pelukannya terlebih dahulu, ia menangkup wajah Taeyong dan mulai mendekatkan wajahnya pada bibir sang istri. Mencium bibir manis itu dengan lembut tapi dalam dan Taeyong dengan senang hati mengalungkan tangannya di leher kokoh Jaehyun.

"Boleh ya sayang?" tanya Jaehyun setelah melepas tautannya. Taeyong menunduk dan menganggguk pelan.

Melihat istrinya sudah menganggukan kepalanya Jaehyun langsung saja kembali meraup bibir Taeyong yang menjadi candunya dan Taeyong dengan tentu saja membalas lumatan Jaehyun dengan senang hati.

Tenang saja, Jaehyun sudah mengunci pintu. Jadi tidak akan ada yang masuk dan menganggu sesi bercinta mereka malam ini.

.

.

.

Hoek..Hoek...

"Sayang kita ke dokter saja ya." ucap Jaehyun sembari memijat tengkuk istrinya yang baru saja memuntahkan makanan yang baru saja ia makan.

"Tidak usah Jae. Aku tak apa." balas Taeyong lemas.

"Mommy jangan sakit." ucap Mark sedih.

"Mommy tak apa sayang." balas Taeyong sembari mengusap lembut surai Mark. "Sekarang kau harus berangkat ke sekolah ya."

"Tidak mau." tolak Mark. "Mark mau menjaga mommy saja di sini."

"Hei kau harus sekolah jagoan. Nanti daddy yang akan menjaga mommy." bujuk Jaehyun.

"Eum.. Ya sudah dad." ucap Mark pada akhirnya.

"Anak pintar!" Jaehyun mengusak surai Mark gemas. "Kau tak apa kan aku tinggal sebentar?" tanya Jaehyun pada Taeyong.

"Tak apa Jaehyun." jawab Taeyong dengan senyumnya. "Kau jangan nakal di sekolah ya sayang!" ingat Taeyong pada Mark.

"Iya mom." Mark beringsut naik ke atas tempat tidur dan mencium kedua pipi mommy-nya. Dan dibalas oleh Taeyong yang mencium lama kening Mark. Kebiasaan itu tidak akan pernah hilang sampai kapan pun.

"Aku pergi dulu ya sayang." pamit Jaehyun lalu mencium kening Taeyong.

"Hati-hati Jae!"

"Bye mom!"

"Bye sayang!"

.

.

.

"Kau yakin tidak mau ke dokter sayang?" tanya Jaehyun. Pagi ini sudah terhitung tiga kali Taeyong memuntahkan isi perutnya. Jaehyun yang melihat itu tentu saja panik dan khawatir, ia takut terjadi apa-apa pada sang istri.

"Tidak usah Jae. Aku hanya kelelahan." jawah Taeyong.

"Ya sudah sekarang kau istirahat ya."

Taeyong menganggukan kepalanya, "Tapi kau harus menemaniku dan memelukku." Ia menepuk bagian kasur yang kosong di sebelahnya, menyuruh suaminya untuk berbaring di sebelahnya. Jaehyun dengan senang hati naik ke atas tempat tidur dan menarik sang istri ke dalam pelukannya.

Taeyong mengusakan wajahnya pada dada Jaehyun, mencari kenyamanan dalam pelukan sang suami, "Jaehyun aku ingin sesuatu." ucapnya sembari mendongak menatap Jaehyun.

"Kau ingin apa sayang?" tanya Jaehyun.

"Aku ingin cheesecake Jae." pinta Taeyong.

"Kenapa tiba-tiba ingin itu hm?"

"Tidak tahu, aku hanya ingin. Kau mau membelikannya untukku kan Jae? Ya? Ya? Mau kan?" Taeyong mengggoyangkan lengan Jaehyun manja.

"Iya iya nanti aku akan membelikannya untukmu ya." ucap Jaehyun sembari mengecup sekilas kening Taeyong.

"Ish aku ingin sekarang Jaehyun. Ayolah!" rengek Taeyong, ia menatap Jaehyun dengan tatapan memohon.

Kalau sudah seperti ini mana mungkin Jaehyun menolak, "Iya iya aku akan belikan sekarang sekalian menjemput Mark."

"Yeay!" Taeyong memekik girang. "Terimakasih Hyunie~" ucapnya sembari mencium rahang tegas suaminya

Jaehyun tertawa sembari mencubit gemas pipi gembil sang istri. "Tapi kau tak apa kan aku tinggal sendiri?" tanya Jaehyun.

"Tak apa Jaehyun." jawab Taeyong. "Tapi kau harus membeli cheesecake yang ukuran besar ya!"

"Iya sayang. Aish menggemaskan sekali sih." Jaehyun dengan gemas menciumi seluruh permukaan wajah Taeyong membuat lelaki manis itu merengek karena wajahnya basah oleh kecupan bertubi-tubi dari Jaehyun.

"Sudah sana pergi!"

"Kau mengusirku?"

"Ish bukan seperti itu." Taeyong mengerucukan bibirnya. "Sebentar lagi Mark keluar kelas, kasihan dia kalau harus menunggu lama."

Jaehyun terkekeh kecil, "Ya sudah aku pergi dulu ya." pamitnya.

Taeyong mengangguk, "Jangan lupa cheesecake-nya ya Hyunie." ingat Taeyong.

"Iya sayang."

***

Mommy tiwai kenapa? :"

.

.

.

Vomment ya gais. Makasi^^

Young Mom (Jaeyong)✔Where stories live. Discover now