"Mommy kenapa?" Tanya Jeno panik, ia mendekati Ibunya namun Taeyong menahan. 



"Jangan, jangan hiks." Rengek Taeyong. "Jeno bau." Keluhnya, ia menahan mual ketika Jeno mencoba mendekatinya.



Jeno menatap Taeyong bingung lalu ia mencium bau tubuhnya, tidak bau. Ia baru saja selesai mandi, kan tidak mungkin hanya turun dan kamar ke ruang keluarga mengeluarkan keringat.



"Tapi Jeno baru saja mandi Mom." 



Taeyong menggeleng, ia masih menutup hidungnya dengan telapak tangannya, mata bulatnya basah hampir menangis karena menahan mual. "Hiks, jangan dekat-dekat Mommy. Jeno mandi dulu sana, Jeno bau hiks." 



Jaehyun menuruni tanggan dan mendekati istrinya yang berada di ruang keluarga. "Sayang ada apa?" Tanya Jaehyun.


Taeyong langsung saja memeluk Jaehyun, ia menangis di pelukan suaminya. "Hiks, Jeno bau Dad~ huweeee." 



Jaehyun menatap Jeno yang wajahnya kini tertekuk kesal. "Aku sudah mandi Dad." Keluh Jeno tak mau kalah.


Sementara Taeyong kini mengeratkan pelukannya. "Jangan dekati Mommy jika Jeno belum harum." Gerutunya.



Mengelus punggung Taeyong dengan sayang Jaehyun menatap anaknya lalu berbicara pelan. "Tidak apa Jeno, ini efek adikmu membuat Mommy sedikit sensitif maafkan ya."



Jeno menghela napas sebelum mengangguk lalu berjalan menjauh dari ruang keluarga, lebih baik ia ke dapur mencari makanan. Niatnya ingin menyapa adiknya sudah gagal karena tubuhnya yang katanya bau, padahal ia baru saja selesai mandi, menyebalkan.



"Sudah sayang." Jaehyun mencoba menenangkan Taeyong.



Taeyong mendongak lalu mengahapus air matanya. "Maafkan Mommy." 


Jaehyun menggeleng lalu mengecup pipi Taeyong yang memerah karena menangis. "Tidak apa sayang, nanti jika sudah lebih baik kau bisa bicara dengan Jeno hm." 


Taeyong mengangguk lalu melepaskan pelukannya dari Jaehyun. "Ayo ke salon Dad." 


Jaehyun menghapus sisa air mata Taeyong di pipi dan ujung mata istrinya. "Iya sayang ayo." 



Dan akhirnya Jaehyun menggandeng Taeyong keluar rumahnya, ia hanya berdoa semoga Taeyong tidak meminta aneh-aneh di kehamilannya kali ini.



~~




 Haechan berjalan ke arah Ten yang sedang duduk sambil menonton siaran televisi bersama kakaknya, ia mendekati ibunya lalu duduk di samping Ten. "Ma, Haechan keluar ya." Pamitnya.



Ten menoleh ke arah anaknya. "Mau kemana?" 


Haechan tersenyum lebar ke arah Ten. "Ke rumah Jeno Ma."



"Jika kau ingin bertemu Mark tidak usah pakai nama Jeno gembul." Sambung Hendery, ya memangnya apa yang adiknya akan lakukan dengan Jeno? Mengerjakan tugas? Ah itu hal yang sangat mustahil.



Ten mengangguk setuju dengan anak sulungnya. "Benar, jika kau ingin pergi dengan Mark tidak usah alasan pakai nama Jeno, Seo Haechan" Ten mencubit pipi tembam anak bungsunya.



Si bungsu merenggut kesal lalu memukul kakaknya. "Apa sih, aku memang ingin pergi dengan Jeno bukan dengan Mark Hyung." Gerutunya. 



"Dengan Jaemin juga? Lebih baik kau di rumah Haechan bantu Mama membereskan rumah." Tambah Hendery.



The Love of Mine (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang