08. I'm a ZIE, There Can't Be Two

176 50 5
                                    


Mungkin kata percaya itu memang perlu.


Happy reading


Zhang Ryu mengerutkan keningnya, "Andy Park?"

Lelaki itu mengangguk, "tugasku tak jauh berbeda seperti dirimu disini, menjadi mata-mata. Aku mengambil alatmu sebelum staff mengambilnya terlebih dahulu." Ucapnya dengan senyum yang tak kunjung luntur.

"O-oh benarkah? Kalau begitu terimakasih." Gadis itu membungkuk singkat, lalu mengambil alat penyadap dan kamera dari tangan lelaki itu.

"Kau mau kemana?" Tanya lelaki itu cepat saat melihat Zhang Ryu berbalik.

Gadis itu menoleh, "pulang. Tugasku disini sudah selesai."

"Ah! Bisakah kamu membantuku? Aku tidak tau dimana ruangan sistem, bisa antarkan aku kesana? Aku yakin kau tau dimana tempatnya."

Zhang Ryu langsung tersentak ragu, haruskah ia membantu lelaki ini? Tapi sepertinya tak ada salahnya untuk membantu, lagipula moodnya sedang baik sekarang, karena perlakuan Tuannya tadi.

"Baiklah, ikuti aku."

Gadis itu mulai berjalan mengendap penuh kehati-hatian, diikuti dengan lelaki itu yang mengekor dibelakangnya. Saat mulai memasuki keramainya, ia mengeluarkan id-Aeropacific palsunya.

Lelaki itu sedikit membelalak melihat betapa lihainya Zhang Ryu menyamar tanpa terlihat mencurigakan. Wanita itu benar-benar hebat, pikirnya.

Mereka berdua telah sampai pada ruangan gelap dengan cahaya remang-remang yang berasal dari monitor komputer.

"Ini ruangannya. Maaf, aku harus segera pergi—apa yang kamu lakukan?!"

Wajah gadis itu kembali pucat saat lelaki itu berjalan mendekatinya dengan tersenyum sinis. "Mari berkenalan ulang, aku... Park Jisung. Lalu siapa namamu, cantik?"

"P-Park Jisung—?"

Jisung terkekeh pelan, "sepertinya kau sudah tau siapa aku, jadi tak perlu kujelaskan siapa diriku." Lelaki itu terus berjalan mendekati Zhang Ryu hingga menyudutkannya. "Apa kau takut sekarang?"

Zhang Ryu menelan salivanya susah payah. Benar-benar tak ada jalan dan celah untuknya bisa melarikan diri. Ditambah dengan Park Jisung yang mulai mengulurkan tangan ke arah lehernya, membuat ketakutannya bertambah kuat.

"Jangan! Aku masih ingin hidup!"

"Tapi sayangnya tanganku sudah menginginkan kematianmu!" Ucapnya langsung mencekik leher Zhang Ryu.

Gadis itu berteriak tanpa suara, merasakan napasnya yang mulai habis. Kepalanya pusing luar biasa hingga pandangannya mulai mengabur. Ia benar-benar diambang kematian sekarang.

"Ada yang ingin kau katakan?"

"L-lepaskan aku!"

Jisung tersenyum sinis. "Maaf untuk itu, aku tidak bisa melakukannya." Ucapnya yang langsung mengencangkan cengkramannya pada leher Zhang Ryu hingga tubuh gadis itu mulai melemas dan akhirnya tak sadarkan diri.

Satu hal hal yang gadis itu lihat sebelum menutup matanya untuk selamanya, yaitu senyum iblis dari seorang Park Jisung.

Menyadari tubuh Zhang Ryu sudah tidak bernyawa, Jisung langsung melepaskan cengkramannya pada leher gadis itu hingga membuat tubuh Zhang Ryu meluncur jatuh kebawah.

Park Jisung merendahkan badannya, menatap wajah pucat jasad Zhang Ryu lamat-lamat.

"Andai kau tidak mengusik privasiku, mungkin kau masih ada di dunia ini. Tapi sepertinya, wanita sepertimu sudah dirindukan oleh tanah."

[✔️] DEFEND LIGHT II | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang