Terus kamu makan apa,mas?” Tanya Arlin sendu.

Ada roti kan,udah gapapa. Kita sarapan bareng ya...gaboleh nangis lagi oke?” hibur Ghazy.

Ghazy dan Arlin duduk bersampingan,agar istrinya terhibur Ghazy langsung meraih roti dan selai lalu mengaplikasikan selai cokelat di atas roti tawar tersebut. Setelah itu, Ghazy menyuapi Arlin. Uwuw banget sih kalian😭.

Setelah sarapan, Ghazy langsung pamit dan berangkat ke kantor.

Di sisi lain, Rizwan telah selesai di wawancara oleh seorang pemuda yang bernama Rian. Mereka berdua kemudian berjabat tangan dan saling melempari senyuman.

Makasih mas atas waktunya,saya pamit dulu. Assalamualaikum” kemudian Rian pamit dan meninggalkan Rizwan dan Safa di meja tersebut.

“Safa...bangun..” Safa tertidur karena ia tak tahan menahan kantuknya. Safa pun mengangkat kepalanya dan masih mengumpulkan nyawanya.

Udah?” tanya Safa dengan mata yang masih mengantuk

“Pulang ya,tidur dirumah” Rizwan menggenggam tangan Safa erat.

Nanti aja,aku mau disini aja

“Idih ileran...” ledek Rizwan sengaja. Safa pun langsung sadar total dan meraih handphone Rizwan dan mengaca di layar handphone suaminya tersebut “Mana gak ih,kamu ini.....” Safa benar-benar terkejut tatkala ia dituduh ileran,padahal tidak.

“Biar kamu langsung sadar sayang... hahahaha. Mau makan,hm?”

Engga deh

“Yakin?”

Eh,mau mau. Mau...mi ramen pedes

“Itu mi ramen pedes,pedesnya banget loh. Ganti ya”

Ga,tetep mau mi ramen pedes! Enak tau,aku udah nyoba...

“Iya aku tau,itu kan resep aku,tapi itu pedes—”

Gamau dibantah!” jika akhir kalimat Safa seperti ini,percuma Rizwan membujuk agar Safa mengganti menu nya.

“Faris..” panggil Rizwan. Faris pun menghampiri Rizwan dan mencatat pesanan Rizwan dan Safa.

“Cabenya satu aja” pinta Rizwan

Ga! Itu pake seperti biasa aja Faris,jangan dengerin mas Rizwan

“Safa..”

Yaudah aku gamau makan!

“Iya udah iya iya,seperti biasa Ris” setelah itu Faris pergi membuatkan pesanan mereka.

“Udah ngambeknya...”

Nyenyenyenye” ledek Safa.

“Sekali aja ya makan ramen pedesnya”

Emang kenapa?

“Itu pedes banget By..perut kamu nanti sakit...”

Iya sekali kalo sama kamu

“Jangan ngebantah sayang...”

10 menit kemudian makanan mereka sudah siap di hidangkan. Rizwan memperhatikan Safa memakan mi ramen pedas tersebut. Safa sangat menikmati mi yang super pedas tersebut.

Kenapa ga makan?” tanya Safa karena Rizwan tak memesan apa-apa.

“Kamu aja...abisin” sambung Rizwan.

Setelah makanannya habis, Rizwan dan Safa langsung pulang kerumah,selama di perjalanan perut Safa tampak sakit dan mulas. Safa terus-menerus memegangi perutnya sampai rumah. Sesampainya di kamar,Safa langsung masuk ke kamar mandi dengan cepat membuat Rizwan mengernyitkan dahi bingung.

Rizwan khawatir jika Safa benar-benar sakit perut nantinya, alhasil Rizwan duduk di tepi ranjang menunggu Safa keluar dari kamar mandi.

Ketika Safa keluar, Rizwan langsung menghampiri Safa “Kamu kenapa?” tanya Rizwan khawatir.

Mules...”

Rizwan ingin sekali mengomeli istrinya karena tak menuruti perkataan Rizwan tadi. Tapi timingnya tak tepat, Rizwan langsung menggendong Safa dan membawanya ke tempat tidur. Safa terus-menerus memegangi perutnya yang terus-menerus mendemo.

Rizwan membantu Safa melepaskan hijab serta sepatu yang dikenakan Safa. Rizwan mengambil minyak kayu putih lalu di oleskan di perut istrinya “Lain kali jangan ngeyel ya” kata Rizwan.

Iya,maafin aku mas..






Kayaknya saya bakalan publish ini sekali seminggu, insyaallah saya bakalan publish malam Ahad atau hari Ahad. Untuk Ahad depan ya, karena kesibukan saya yang datang kapan saja dan mood saya juga turun naik :v sampai jumpa Minggu depan,jangan lupa tag akun tilla_azzhr 😊

You Are Not Alone {END}Where stories live. Discover now