2| Trio Somplak VS Trio Gila

28 16 6
                                    

Assalammualaikum!
Informasi nih guys, adegan di part ini tidak untuk ditiru yaa!
Seperti gosip, adu mulut, berantem, dll.
Ini cuman untuk hiburan doang, hehehe!
Mohon pengertiannya dan selamat membaca ^o^

🍑

"ASSALAMMUALAIKUM ORANG-ORANG JELEK!!"

Trio somplak kembali berkarya!

Sepertinya, seluruh penghuni kelas XI ips 1 memiliki pemikiran serupa. Otak mereka langsung tersugesti saat tiga makhluk berwujud manusia yang faktanya memang ganteng ini masuk ke kelas.

Vano menatap semua teman sekelasnya dengan tatapan penghakiman. "Astagfirullah! Kalian ngak ada yang jawab salam satupun? Dosa besar kalian!" Ucapnya sambil mengelus dada.

Devan dengan otak sok realistisnya mulai berucap, "kalian tuh tau ngak hukum menjawab salam? Masyaallah banget kalau kalian ngak tau!"

Dan Dika dengan segala otak kompornya mulai memancing, "wah, malaikat sebelah kiri langsung nyatat tuh dosa kalian hari ini. Kapok tuh kalian, hayooo! Bertambahlah dosa kalian!"

Manusia gila!

Untuk kedua kalinya dalam hitungan menit, seisi kelas XI ips 1 kembali memiliki pemikiran kompak.

Bukan maksud hati tidak ingin menjawab, tapi embel-embel kata jelek di ucapan terakhirlah yang menjadi masalah.

Mereka tidak terima dibilang jelek!

Namun, mereka takut dosa!

"Waalaikumussalam!" Pada akhirnya mereka mengalahkan ego. Kita harus ingat dengan kewajiban, oke teman-teman?!

Vano, Devan, dan Dika tersenyum senang.

"Wah, kalian ternyata mengakui kalau kalian jelek. Bagus, itu adalah kesadaran yang bagus!"

Seisi kelas menatap Dika horor. Mereka tau hal seperti ini yang akan terjadi. Namun, mau bagaimana lagi?!

Inilah nasib jika harus sekelas dengan manusia somplak seperti mereka!

🍑

XI ips 2 sedang gaduh. Alasannya? Tentu saja ulah dari Reva dan Maya. Menggosipi tetangga Maya yang berjarak lima rumah dari rumahnya yang katanya melahirkan secara mendadak tanpa suami semalam.

"Sumpah Rev! Masyaallah banget lah!"

Maya tidak sanggup berkata-kata. Insiden itu berhasil menggegerkan kampungnya dan kampung-kampung tetangga.

Reva mencodongkan tubuhnya penuh gairah. "Terus-terus, gimana tuh? Ketahuan ngak siapa bapak anak itu?"

Maya menepuk meja. Ia menatap Reva. Matanya mulai memancarkan bara api juang.

"Ketahuan lah! Akhirnya tuh perempuan kasih tau siapa yang udah hamilin dia."

"Siapa-siapa?" Tanya Reva menggebu-gebu.

"Nam—"

"Woy! Ngapain?!"

"ANDI!!!!!!"

Seisi kelas secepat mungkin ngacir pergi dengan tangan menempel di kuping. Mereka tidak rela jika harus mengalami kepekaan di usia muda. Sangat tidak rela!

Andi berusaha menutup rapat lobang telinganya. Dirinya berada paling dekat dengan duo bar-bar yang kalau udah teriak, rasa-rasanya gedung pun bisa roboh.

VANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang