PULANGLAH

17 2 0
                                    

Malam itu, ketika ia habiskan waktu untuk hal yang sia sia, dia begitu menyesalinya dan berbisik pada diri "wahai diri cukup untuk kali ini saja kau sia siakan waktumu untuk hal yang tidak bermanfaat, esok lusa dan seterusnya kamu harus meninggalkan ini, lakukan hal hal yang berguna untukmu, untuk orang-orang di sekitarmu, dan untuk kehidupan akhiratmu."

Esoknya,tidak ada yang berbeda, ia jatuh ke dalam lubang yang sama. Lalu kemudian berbisik kembali pada diri, bisikan yang sama persis seperti kemarin, dengan penyesalan yang lebih besar.

Lusa, ternyata bisikan itu masih ia ucapkan, karena diri masih gemar menyianyiakan waktu dan belum juga menepati ucapannya kemarin.

Ia terdiam, merenung, menundukkan wajah sambil menutup mata dengan tangan kanannya. Mengkhawatirkan diri yang nampaknya sulit untuk melakukan perubahan, menelisik jiwa, penyakit apa yang ada didalamnya, seberapa tebal kotoran yang menutup hatinya, sehingga cahaya Allah begitu sulit untuk menembusnya.

Wahai diri, ketika engkau begitu mengkhawatirkan dirimu yang hina karena merasa jauh dari rahmatNya, bersyukur dan berprasangka baiklah kepadaNya karena sesungguhnya itu adalah cara Allah menarikmu, mendekatkanmu kepada pangkuanNya, agar kamu menjadi lebih dekat denganNya.

Mungkin selama ini kamu sudah terlalu jauh, Allah tidak mau kamu semakin menjauh dan sampai lupa jalan untuk kembali.

Bersyukurlah rasa resah dan khawatir itu masih ada di dadamu. Sungguh menakutkan jika diri begitu tenang dan damai ketika jauh dariNya, ketika diri begitu bahagia tanpa dekat denganNya, bisa jadi karena Allah memang sudah menjauh dan enggan mendekatimu. Naudzu billahi min dzalik

Teruslah berusaha menjadi baik dan memohon ampunan kepada Allah, meskipun kita manusia masih sangat gemar melakukan kesalahan yang sama. Jangan pernah putus asa dari rahmatNya, dan jangan berhenti untuk meminta petunjuk dariNya.

اللهمّ نوّر قلوبنا بنور هدايتك كما نوّرت الأرض بنور شمسك أبدا أبدا

"Ya Allah terangilah hati kami dengan cahaya hidayahMu sebagaimana Engkau menerangi bumi dengan cahaya matahariMu selama-lamanya"

pelitaquds

Renungan DiriWhere stories live. Discover now