Take 33 🎬 Dating Fan

Mulai dari awal
                                    

"Lo nggak tau apa-apa!" teriak Romeo emosi.

"Gue tau! Gue lebih tau lo dari pada siapapun. Lo nggak cinta sama dia! Berhenti seolah-olah lo cinta mati sama dia! Dia cewek, man. Jangan jadi bajingan hanya karena lo mau meraih ketenaran!"

Dito menepis tangan Romeo yang mencengkram kerah bajunya. Ia mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Gila memang Romeo! Ini pertama kalinya Romeo memukulnya dan Dito sudah merasa jika rahangnya akan copot.

"Sialan!"

Dito menoleh saat Romeo mengumpat lalu berlari ke luar untuk mengejar Savanna. Sebanarnya ia sendiri merasa tidak enak karena sudah membuat Savanna tau semuanya dengan cara seperti ini, namun Dito juga tidak mau disalahkan karena ia sendiri tidak tau jika Savanna akan datang.

Dilain hal, Romeo merasa frustasi di dalam lift. Lelaki itu benar-benar lupa jika dirinya mengundang Savanna untuk datang ke apartemennya malam ini. Bodohnya, ia malah memberikan kartu akses apartemennya kepada Savanna. Jika ia tidak memberikan benda itu, Savanna pasti tidak akan tau soal ini.

Romeo berlari begitu pintu lift terbuka. Di luar sedang hujan deras dan ia tidak tau Savanna pergi ke mana.

"Pak," Romeo menghampiri security yang ada di depan pintu, "lihat pacar saya?"

"Oh, Mas Romeo." Security tersebut sedikit terkejut karena Romeo berbicara kepadanya. "Saya nggak lihat, Mas, baru aja tukeran shift. Maaf, Mas."

Romeo berdecak kesal lalu mencoba menghubungi Savanna. "Va ...," gumam Romeo. Namun sayang, sudah beberapa kali ia menghubungi Savanna, tetap saja nomor gadis itu tidak aktif.

Hal yang Romeo takuti terjadi, Savanna marah dan mungkin membencinya sekarang. Bedanya, gadis itu marah bukan masalah masalah kebenaran soal siapa Riani, melainkan karena kesalahannya sendiri.

Romeo tidak menampik karena apa yang dikatakan Dito memang benar. Dulu saat ia sudah tanda tangan kontrak film, Romeo memang berpikiran seperti itu sehingga niatnya mulai ia lakukan ketika tour fan meeting-nya dimulai.

"Va, maaf," bisik Romeo lirih.

🎬

"Sava, jangan bikin Papa khawatir, Sayang. Ada apa? Cerita sama Papa."

Seno masih terus membujuk Savanna yang sedang menangis di pelukannya untuk bercerita. Apalagi Savanna masih dalam keadaan basah kuyup, Seno takut jika Savanna akan sakit.

"Kalo masih nggak mau cerita sama Papa, kamu ganti baju dulu ya? Papa takut kamu Sakit." Seno mengurai pelukan lalu mengusap air mata Savanna. "Berhenti nangisnya."

Savanna menatap Papanya dengan mata yang masih berkaca-kaca. "Papa pernah bilang kalo Sava terluka, Sava boleh dateng ke Papa."

"Siapa yang nyakitin Sava?" tanya Seno lembut. Ia juga ikut sedih melihat Savanna menangis seperti ini. Savanna terlihat seperti benar-benar terluka.

"Romeo?" tanya Seno. "Romeo nyakitin kamu?"

Savanna kembali menangis sambil menunduk. Mendengar nama Romeo membuatnya teringat kejadian tadi.

Seno kembali memeluk Savanna dan mengelus lengan gadis itu. "Sudah, kamu nggak perlu nangisin dia."

"Pa, Sava nggak tau salah Sava apa sama dia," ucap Savanna sambil terisak. "Padahal selama ini Sava tulus sama dia."

Seno menghela napas untuk menahan tangisnya. Ia menatap Riani yang duduk di belakang Savanna. "Sava, dia udah kasih tau kamu?"

Savanna terdiam sesaat lalu melepas pelukan dengan papanya. "Soal apa?"

"Kalo Mama Riani adalah tantenya Romeo."

Savanna langsung menatap Riani. "Apa?"

"Papa kaget pas kamu muncul di berita dan Romeo bilang jika kalian pacaran," ujar Seno.

"Tante ... saudaranya Romeo?" tanya Savanna pelan. Apa selama ini Romeo tau dan merahasiakan soal ini darinya?

"Sava, kamu bisa cerita kenapa kamu nangis seperti ini? Gara-gara Romeo?" tanya Riani.

Savanna langsung mengalihkan tatapannya. "Sava pulang dulu, Pa."

"Sava," Seno menahan tangan Savanna yang hendak beranjak, "sebaiknya kamu ganti baju dulu, nanti kamu sakit. Lagi pula di luar masih hujan."

Savanna menyeka air matanya yang kembali jatuh. "Nggak apa-apa, Pa. Makasih udah biarin Savanna masuk dan peluk Papa tadi. Sava pulang dulu."

Gadis itu langsung pergi tanpa bisa Seno cegah. Mengetahui jika Riani adalah saudara Romeo membuat Savanna tidak tau harus bereaksi bagaimana. Melihat Riani saja langsung mengingatkannya pada Romeo.

Lagi, Savanna kembali menangis saat ia mengingat apa yang sudah Romeo lakukan kepadanya.

🎬

Sebenernya aku belum selesai UAS, dua matkul lagi. Tapi karena gak tega sama kalian yang gemes sama Romeo, akhirnya aku memutuskan update😌

Selamat malam minggu semuanya.
Selamat menghujat Romeo juga.
😌😏😌😏

Btw, terimakasih atas antuasias kalian di bab sebelumnya(meski kebanyakan hujatan buat Romeo😂), rame banget di bab kemarin sampai readers aja jadi nambah banyak❤️

Aku berhasil tidak membangun sebuah plot twist?🙂

See you next bab. Setelah ini aku akan update seperti biasa kok, tapi pengen 200 vote bisa gak?🥵

 Setelah ini aku akan update seperti biasa kok, tapi pengen 200 vote bisa gak?🥵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DATING FANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang