~I Love You Mom~

68 4 0
                                    

Karya : Ketut Ariyanti

Tujuh belas tahun kini sudah berlalu, semua kehidupanku bersama Ibuku sudah berubah sejak perginya Ayahku yang entah kemana. Aku selalu menangis kala mengingat Ayah, rindu itu yang sangat kurasakan. Kini dihidupku hanya ada Ibuku yang selalu menemaniku saat aku terpuruk. Ibuku berjuang keras untuk bisa membiayai hidup kami agar kami tak kekurangan, Ibu bekerja siang dan pulang saat larut malam. Itu yang selalu membuatku harus berjanji agar aku bisa menjadi orang yang berguna dan membanggakan ibuku.

Kini kami sedang berada di sebuah mall karena kami akan berbelanja mencari kebutuhan untuk wisudaku akhir bulan nanti. Ya kini aku bisa menempuh pendidikanku di sebuah universitas negeri, aku mengambil prodi ahli gizi. Ibuku juga sudah bisa membuka butik sendiri setelah bekerja dibutik temannya, walaupun tidak terlalu besar tetapi aku bangga pada beliau karena tidak pernah menyerah walau dalam kesulitan.

Sejak kepergian Ayah, Ibulah yang harus bekerja meskipun sering kali kami dihina karena kami miskin.

Aku pun tak pernah membiarkanku Ibu bekerja seorang diri untukku, aku juga membantu ibu dengan bekerja disebuah caffe didekat komplek rumah kami sebagai waiters.

Setelah dari mall kami pun pulang kerumah dan beristirahat untuk besok agar bisa kembali bekerja. Disaat kuliah seperti ini aku masih bisa bekerja paruh waktu setelah pulang dari kuliah, terkadang Ibu melarangku untuk tidak bekerja agar aku tidak kelelahan dan dulu aku pernah jatuh sakit saat hari pertama bekerja karena kehujanan saat pulang dari bekerja dan aku harus dilarikan ke rumah sakit karena demamku sangat tinggi. Saat itu Ibu menangis kala melihatku harus terbaring disini. Ibu selalu menyalahkan dirinya karena tidak bisa menjagaku, namun aku menguatkan Ibu karena itu bukanlah kesalahannya.

Malam bertabur bintang dan ditemani cahayanya rembulan kini aku sedang berada ditaman dekat rumahku, aku izin kepada Ibu untuk membeli sesuatu di supermarket rumahku. Malam ini sunyi bahkan tak ada orang yang berjualan seperti biasanya entahlah aku merasa ingin sekali duduk ditaman ini. Dahulu taman ini adalah tempat favoritku dengan Ayahku, saat Hari Minggu pasti Ayah akan mengajakku untuk bermain disekitar taman ini. Mengingat itu semua hatiku kembali perih dan sakit karena Ayah harus pergi dari hidup kami. Keluargaku dulu sangat bahagia kini tidak ada lagi kebahagiaan yang ada dihidupku terlalu banyak air mata dihidupku.

Saat aku melihat teman-teman diacara sekolah yang dihadiri Ayahnya, aku hanya bisa bersedih karena tiada lagi Ayah dihidupku tapi aku tak pernah menyalahkan Ibu karena beliaupun sama sedihnya denganku. Kini aku hanya bisa berdoa semoga Ayah bisa bahagia diluar sana dengan keluarga yang lain.

Akhir bulan yang selalu dinantikan kini pun tiba, hari dimana aku akan menyandang gelar sarjanaku dan bisa bekerja menggantikan Ibu. Kami pun sudah siap untuk berangkat ke acara wisuda hari ini. Aku mengenakan baju kebaya yang sangat sederhana namun elegan, baju ini buatan Ibu yang sengaja dibuat untuk aku pakai saat wisuda.

Acara telah dimulai kini Mc sedang membacakan nama-nama mahasiswa terbaik tahun ini. Aku cukup takut saat namaku tidak ada diantara mahasiswa terbaik.

"Baiklah kini kita akan mengetahui siapa yang menyandang gelar camloud pada tahun ini, dia adalah Ariya Sandira," teriak Mc itu saat memanggil namaku.

Aku pun menangis bahagia disamping Ibu dan memeluk nya menumpahkan segala kebahagianku padanya, perjuanganku tak sia-sia selama ini, aku berhasil membuat wanita paling berharga dihidupku ini bangga padaku, saat aku naik keatas podium aku melihat ada seorang pria paruh baya yang tersenyum padaku namun dia tidak sendiri ia bersama seorang wanita yang sepertinya istrinya dan anaknya yang seumuran denganku.

Ternyata beliau adalah Ayah bersama dengan keluarga barunya, anaknya mahasiswa disini juga.

Aku cukup kecewa mengapa Ayah tak datang tuk memberi ucapan selamat kepadaku, sudahlah kini aku mencoba untuk melupakan Ayah dan mulai hidup baru ku bersama Ibu.

'Ibu aku berjanji akan selalu membuat Ibu bahagia dan tak mengingat dia yang sudah menyakiti kita.' ucapku dalam hati.

I Love You Mom ....

Cerpen Cintaku Kepada IbuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora