1.4 Pembatasan Masalah

655 357 115
                                    

Untuk pembaca yang terhormat,

Apakah kalian menikmati ceritanya? Ah, kuharap begitu ...

Satu pesan untukku ke kalian, tinggalkan jejak membaca kalian di sini ya berupa apa pun itu ...

Sebab kalau pergi tanpa meninggalkan jejak sama aja kek dia yang pandai mempermainkan perasaan kita. Menghasilkan luka teramat sakit dan tak terlupa.

Salam, Rose Maiden (Kang Bucin)

.

.

Sila berspekulasi ...

Selalu ada sesuatu dengan segala cerita di Jogja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selalu ada sesuatu dengan segala cerita di Jogja.
~Brian Erland Narendra


Katanya ospek itu untuk melatih mental. Katanya ospek itu untuk melatih kedisiplinan. Katanya ospek itu untuk menjalin komunikasi antar senior dan junior.

Tapi faktanya banyak dari mereka yang meninggal karena ospek. Banyak juga yang mengalami stres akibat caci maki para senior. Buktinya, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya kena imbasnya.

"Menjauh dari sana! Bahaya!" erang Gusti pada seorang gadis ekor kuda.

Gadis itu tidak mendengarkan. Ia menambah sedikit langkah, menjauh dari pagar pembatas. Gusti berlari. Ia takut gadis ekor kuda itu tergelincir dan tubuh indahnya hancur bersama darah mengucur.

"Hei hentikan!" seru Gusti.

Gadis itu tertegun ketika membalikan badannya. "Siapa?"

Gusti berhenti di pagar pembatas. Kemeja putih dan bawahan hitam dan ID card. Dia mahasiswa baru, sama sepertinya.

"Rinjani ...?" gumam Gusti ketika mendapati nama di ID cardnya.

"Siapa?"

Gusti menarik Rinjani. "Lo ngapain ke sini?!"

Rinjani bersandar di pagar. Lalu ia mulai menceritakan semua masalahnya. Katanya, selama di kampus dia tak pernah mendapatkan teman. Ada sekali yang mengajaknya berteman namun orang itu malah berpaling. Tak bisa dipercaya. Seketika pertahanan tentang kepercayaan Rinjani runtuh.

Semenjak saat itu dia selalu membatasi diri. Kesepian. Lebih banyak menghabiskan waktu sendirian. Dunia seakan tak adil baginya. Mengapa seumur hidupnya ia tak pernah mendapat kasih sayang? Mengapa seumur hidupnya tak ada seorang manusia pun yang ingin berteman dengannya? Apa dia tak pantas hidup di dunia?

Mahasiswa Anjay [✔️SELESAI]Where stories live. Discover now