New Life, New Family

1.9K 157 26
                                    

Bocah kecil itu termenung di ranjang rumah sakit. Tubuh kecilnya lemah tak berdaya dengan alat bantu pernapasan untuk menunjang hidupnya.

Setelah terpisah dari kakak satu-satunya, kini ia harus menerima kenyataan kehilangan kedua orang tuanya dalam kecelakaan.
Berpenyakitan, dipisahkan dari saudaranya, dan menjadi yatim piatu. Ia kehilangan harapannya. Putus asa, dan menyerah untuk hidupnya.

Dokter dan tenaga medis berusaha yang terbaik untuk hidup bocah itu, tapi ia sendiri enggan untuk hidup. Tubuh kecilnya terlalu lelah menerima semua peristiwa itu.

Perlahan, bintang dalam hidupnya meredup.

******

Rumah Sakit Anak

Rumah sakit anak di pusat kota itu nampak ramai, banyak wartawan berkumpul di depan gedung dengan kamera masing-masing. Di dalam gedung juga tak kalah ramai, berhiaskan beraneka pernak-pernik dan spanduk selamat datang.

"Aku mendengar, kali ini pangeran kecil akan ikut" ucap seorang perawat di rumah sakit itu. 

"Sungguh? Wah, tahun ini sepertinya akan lebih meriah" sahut perawat yang lain.

"Dan aku dengar musisi terkenal juga akan hadir disini untuk menghibur anak-anak nanti" sahut yang lainnya lagi.

"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan sekecil itu?"

"Sikecil?" Beo yang lain.

"Si bocah malang, Riku"

"Ah, kudengar keadaannya sudah mulai membaik, tapi dia menjadi pendiam"

"Kasihan dia, padahal dulu meski sedang sakit, Riku selalu tersenyum"

"Kau benar, dan senyumnya sangat imut sekali, aku ingin sekali mengadopsinya, tapi aku belumlah bersuami"

Dan banyak lagi pembicaraan antar perawat di rumah sakit itu.

Tak berapa lama kemudian, rombongan keluarga kerajaan dari luar itu datang, semua orang menyambut dengan senang kedatangan keluarga kerajaan dari negara ujung Utara itu.

Satu persatu ruangan mereka kunjungi dan memberikan semangat kepada anak-anak yang sakit, dan berbagai hadiah diberikan pada pasien.

Sementara pasien anak-anak yang cukup kuat dan tidak sedang sakit berat, berkumpul bersama di aula rumah sakit. Mereka akan bernyanyi dan bermain bersama untuk beberapa waktu.
Tak lupa Riku juga hadir di ruangan itu. Duduk di kursi rodanya dengan oksigen dan selang infusnya, Riku duduk menyendiri di sudut ruangan itu.

Sepasang mata memperhatikan sudut ruangan saat semua anak sedang bernyanyi bersama. Ia melihat seorang anak yang berdiam diri di sudut ruangan. Mendekati anak itu.

"Hai, kenapa kamu hanya duduk disini? Ayo ikut bernyanyi bersama!" sapa anak itu senang dengan bahasa Jepangnya yang aneh. Riku mendongak dan menatap seorang anak yang sepertinya lebih tua darinya, berambut pirang dengan senyumnya yang manis. Riku sempat terkagum dengan senyum anak di depannya itu, lalu hanya memandang anak itu dalam diam.

"Namaku Nagi, siapa namamu?" tanya anak itu, yang bernama Nagi. Riku hanya diam, seorang perawat yang melihatnya mendekati mereka.

"Riku, Pangeran sedang bertanya, jadi Riku harus menjawabnya" sahut perawat itu.

"Riku, Nanase Riku" jawab Riku lirih.

"Nona Perawat, bolehkah saya membawa Riku bergabung dengan yang lainnya?" tanya Nagi pada perawat itu.

"Tentu saja boleh, tapi jangan membuat Riku kelelahan ya" jawab perawat itu.

Nagi lalu mendorong kursi roda Riku menuju kearah seorang pianis yang datang bersamanya.

Riku Donde viven las historias. Descúbrelo ahora