Bertahan

1K 116 85
                                    

Hollaaaaaa
Pertama-tama, monmaap yak buat yang ngefans Tenn, karena di sini karakter dibuat jadi sosok yang kejam atau sebangsanya.

Jadi tolong diterima yak, kalau gak gitu nanti gak jalan ini cerita
Hehe 😁

Sankyuu

PS.
Sebelumnya mohon maaf, jika nanti saya tidak menyebutkan nama tempatnya, karena saya sendiri gak hafal nama² tempat di Jepang dan juga kerangka cerita ini sudah aku ubah karena hilangnya referensi yang saya pakai sebelumnya.
Jadi mohon pengertiannya ya jika nanti saya hanya memakai kata 'disalah satu tempat' atau kata lainnya yang menunjukkan lokasinya.

Terima kasih atas perhatiannya.
________________________________________

Memang tidak ada yang berubah pada Riku, tapi untuk seorang Nagi yang sudah lebih dari 10 tahun tinggal bersama Riku, tentu tahu sedikit perubahan pada tingkah lakunya, meski Riku selalu mengelak jika ditanya.

Ya, setelah pertemuan dengan Tenn setelah sekian tahun, membuat Riku sedikit jadi pendiam. Memang tidak ada yang menyadarinya, tapi tidak pada seorang kakak yang selalu menjaganya selama ini.

Nagi, sang kakak merasa cemas dengan sedikit lebih diamnya seorang Riku. Takut-takut penyakit Riku akan datang sewaktu-waktu. Meski Nagi percaya Riku tidak akan tumbang dalam waktu dekat.

"Riku, ikut aku sebentar" ajak Nagi yang berbicara tanpa aksennya yang aneh. Mitsuki dan Yamato yang ada disitu menatap aneh pada Nagi yang terlihat serius. Riku juga tanpa berbicara langsung mengikuti Nagi meninggalkan ruang makan dorm mereka.

Nagi berhenti di tangga dorm mereka, menunggu Riku datang.

"[Katakan dengan jujur, apa yang sebenarnya terjadi?]" tanya Nagi dalam bahasa Northmarea.

"[Nii-sama]" sahut Riku lirih, menatap mata Nagi.

"[Tidak apa-apa, aku baik-baik saja]" sambung Riku sembari mencoba tersenyum.

"[Kita sudah lebih dari 10 tahun tinggal bersama, kau tidak akan semudah itu membohongi aku, Riku]" ujar Nagi.

"[Apa ini ada hubungannya dengan kakak kembarmu, Tenn?]" tanya Nagi langsung. Riku terdiam mendengar ucapan sang kakak.

"[Diam berarti iya]" lanjut Nagi.

"[Riku, aku tidak tahu apa yang dia lakukan padamu, tapi jika sesuatu sampai terjadi padamu, aku tidak segan-segan melakukan apa saja. Tidak peduli dia adalah kakak kandungmu sendiri]" sambung Nagi lalu meninggalkan Riku yang terdiam sendirian di tangga.  

Akhir pekan telah tiba, waktunya mereka berangkat untuk melakukan trip bersama idol lainnya. Kesempatan itu digunakan oleh manajer Idolish7 untuk mengabadikan momen idolnya untuk membuat sebuah photobook untuk fans mereka nantinya.

Lokasi pertama yang mereka datangi adalah sebuah desa dekat pantai dan dikelilingi gunung. Dimana mata pencaharian mereka paling banyak adalah menjadi nelayan, dan terkenal dengan makanan khas lautnya.

Tentu mereka semua senang dengan indahnya pantai di cuaca yang cerah. Kecuali untuk satu pemuda blonde yang mereka tersiksa dengan teriknya matahari dan mengeluh untuk segera berteduh. Siapa lagi jika bukan Nagi, pemuda pirang dengan aksennya yang aneh, dan tidak suka cuaca panas. 

Adegan demi adegan dijalani sesuai dengan arahan produser. Sampai tak terasa sore pun tiba dan berakhirnya acara hari pertama mereka.

"Malam ini mari berpesta" seru Nagi

"Ayoooo" sahut Mitsuki, Yamato, Riku, dan Tamaki. 

Semakin malam, udara di pegunungan sedikit lebih dingin.

Riku حيث تعيش القصص. اكتشف الآن