01 . Beginning

2.6K 244 10
                                    

Happy reading
.

.

24 - 02 - 2017


Hari sudah berganti sore, langit pun berubah warna dari biru laut menjadi merah merah muda keemasan yang memikat mata, melihat burung-burung berterbangan bebas yang saling mengejar satu sama lain.

Entah sudah berapa lama aku melamun,melihat pemandangan sore Hari dari dalam kelas yang membosankan ini.

Seperti kelas pada umumnya, guru mengajar di depan kelas, dan murid-murid mendengarkan, sudah seperti hukum rimba bukan? Membosankan.

Aku melihat jam dinding yang terpapar jelas di depan kelas, jam sudah menunjukkan pukul 15.25 dining Hari.

Menjelang 5 menit, bel pulang sekolah pun berbunyi nyaring keseluruh lorong-lorong kelas yang sepi, membangunkan beberapa anak murid yang tertidur dan diakhiri dengan guru yang membubarkan seisi kelas.

Semua murid berhamburan keluar kelas dengan saling berbincang, membicarakan hal-hal random pada umumnya.

Segera setelah memasukkan buku dan peralatan tulis ke dalam tas, aku langsung keluar kelas dan melangkahkan kaki ku menuju parkiran sekolah.

Jangan salah sangka, aku tidak menggunakan mobil ataupun sepeda motor, mana boleh, anak gadis seperti ku yang masih menduduki bangku kelas 12 menggunakan kendaraan seperti itu, eomma pasti akan panik sekali.

Beralih dari itu semua, aku sekarang sedang menuju parkiran yang jarak nya tak jauh dari lobby sekolah. Segera, setelah melihat keberadaan orang yang ku cari, aku mempercepat langkahku menemui orang tersebut.

"Yak! Kim Lea, kau lama sekali hah? Aku sudah menunggumu daritadi disini" Omel gadis itu.

Se-mi, Jung se-mi lebih tepatnya, gadis bertubuh pendek, dengan gaya rambut khasnya yang berkuncir dua seperti anak-anak dan jangan lupa kan pita ungu yang selalu menggantung di atas kuncirannya.

Perkenalkan lah dia, Se-mi, teman seper genk an ku dari masa SMP hingga sekarang.

"Nih titipan bunda" Jawab nya sembari menyodorkan kotak bekal makan yang berwarna kuning muda itu.

Wanita yang mengirimkan bekal itu bunda yuna, bunda nya se-mi. Dia wanita yang baik hati nan murah senyum, meskipun Aku bukan anak kandungnya dan hanya sebatas dari "eomma teman ku" Tetapi dia sudah menganggapku seperti anak gadis nya sendiri. 

Aku nyengir sambil menerima kotak bekal yang disodorkan se-mi tadi dan segera memasukkannya ke tas ransel ku.

"Yak! Se-mi aa~ , lihatlah wajahmu, sudah seperti lap usang saja, kusam begitu dih"  Ejekku pada gadis mungil ini. Jangan salah kan aku jika harus berkata jujur seperti itu. Bagaimana tidak? Muka nya daritadi terlihat masam dan tidak senyum sama sekali, seperti orang kurang gizi aja.

"Heh, dijaga itu omongannya, ya masa muka lucu kayak gini di bilang mirip lap usang? Dih. Lagian yah, perempuan mana sih yang enggak bad mood kalo enggak ada kabar dari pacar nya sama sekali?" Cibir nya.

"Yaelah kirain kenapa, galau ternyata" Ejekku lagi.

Maklumi lah gadis ini, yang telah 17 tahun hidup tapi tak pernah berpacaran sekalipun, jika suka dengan seseorang pun mana mungkin aku dapat mengatakan nya.

                            •     •     •

Aku memandang keluar jendela bus kota, melihat pemandangan sore kita Seoul adalah salah satu hal favorite ku.

Sandyakala  [Kim Sunoo] Where stories live. Discover now