chapter 3

6 0 0
                                    


Saat Bella membuka pintu toilet itu, dia seharusnya siap akan apa yang akan ditemukannya didalam tapi ini bahkan tak sesuai akan apa yang dia bayangkan, Bella mungkin sudah biasa melihat hantu yang bahkan tak berbentuk atau dengan rupa yang mengerikan bahkan bau yang lebih busuk dari darah yang saat ini dia lihat.... namun tetap saja beda rasanya saat melihat manyat dari manusia itu langsung kan.

Saat ini rasa mual menguasai Bella perutnya tak kuat melihat pemandangan di depannya, tubuh tanpa kepala dan tubuh yang tertancap pecahan kaca berada di depannya. tubuh itu tergeletak begitu saja sangat mengenaskan, tubuh Bella gemetar bahkan dia tak bisa bergerak sama sekali.
beberapa kali Dewi meneriaki namanya arwah itu berusaha memebuat Bella sadar akan situasi saat ini lebih berbahaya dari biasanya. Bahkan Dewi sendiri ragu apakah dia mampu menangani situasi saat ini...

'' BELLA.... SADAR ... KITA HARUS PERGI DARI SINI .... AKU BAHKAN RAGU BISA MENGATASI INI ATAU TIDAK CEPAT !!!'' teriak Dewi namun tetap saja Bella bahkan tak bergeming sama sekali.

Sampai sebuah suara menyadarkan mereka....

'' Ah ..... Bella ...'' suara yang terdengar agak lembut dengan nada yang rendah tersebut membuat wajah Bella yang sedari tadi menunduk, perlahan mulai terangkat. Memperlihatkan wajah pucat dan mata penuh teror tersebut. Perlahan bibirnya yang sedari tadi menahan suara teriakan agar tak keluar mulai terbuka.

'' Mi....Mita ......ap...apa yang sudah ... kau perbuat..?'' serunya dengan terbata bata pada sosok yang berada di depannya saat ini.

Ditengah situasi yang dibilang tak baik ini, Mita yang berada di depannya saat ini malah tersenyum lembut kearah Bella. namun bagi Bella senyuman itu layaknya senyuman dari iblis yang lebih berbahaya dari hantu apapun saat ini. Bella bahkan masih bisa melihat beberapa bercak darah di sekitar wajah Mita. sampai beberapa detik setelah itu mita buka suara.

'' Apa ..... aku hanya memberikan apa yang pantas mereka daapatkan '' sembari memerengkan kepalanya kesamping.

'' OOH..... jangan kawatir, kau datang di saat yang tepat kok ... Bella '' Mita melanjutkan ucapannya.

'' Apa maksutmu datang di waktu yang te-'' kata katanya terpotong saat melihat Saskia dengan wajah pucat bahkan dia tak bisa bicara sama sekali, mungkin karna suaranya sama sekali tak bisa keluar saking takutnya.

'' Lihatlah Bell orang yang telah menyakiti kita selama ini, mereka mati ... mati, mati, mati, mati, MATI....... HAHAHAHHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHA....'' ucap Mita sembari tertawa begitu kerasnya.

Bella yang menyaksikan hal itu hanya diam beribu bahasa semtara Dewi dia hanya menyaksikan apa yang akan terjadi, entah kenapa koneksinya dengan Bella terputus. namun perlahan Bella melangkahkan kedepan entah dia kesal aatu apa dia benar benar kesal sekarang rasa takutnya benar benar telah berganti dengan rasa kesal.... sedangkan Mita masih tertawa.

'' BELLA APA YANG KAU LAKUKAN MUNDUR SEKARANG.... BELL!!!'' teriak Dewi dengan lantang saat melihat Bella melangkah dengan perlahan ke arah Mita.

'' HENTIKAN SEMUA KEGILAAN INI........ DITA ...!!!'' dan seketika tawa Mita terhenti dia menatap Bella dengan pandangan scok sekaligus bingung.

''.............''' tak ada percakapan yang keluar dari mulut Mita.

'' ku mohon hentikan semua ini .... jangan memebuat adikmu menjadi seorang kriminal..... hanya karna perbuaan mu .... kau tak harus seprti ini kumohon .... jangan seperti ini, Dita yang ku tau tak akan melakukan tindakan serendah ini ....'''

'' Apa maksudmu ...... begaimana kau ..... tidak tidak tidak tidak tidak tidak .... menjauh .... pe... pergi '' sembari memegang kepalanya.

''MIT.....'' berusaha memegang bahu Mita namun sebelum sempat menyentuh tubuh Mita, Bella dihempaskan oleh suatu energi yang sangat kuat sehingga membuat tubuhnya membentur dinding dengan cukup keras, bahkan dia merasakan sakit yang sangat luarbiasa tepat di punggungnya langsung membuatnya memuntahkan darah segar darimulutnya.

SISI LAIN DIRIKU.....1(tamat)Where stories live. Discover now