BAGIAN 2

7 0 0
                                    


              Saat kepala gadis itu terputus, kepala itu berguling dan berhenti di depan kaki Mita, Mita melangkahkan kakinya mendekat ia menginjak kepala yang terlepas itu dengan kaki kanannya, sekarang roh pendendam yang ada dalam tubuh Mita mengendalikannya

"Beginilah kau menginjak injak kepala Bella dan aku saat masih hidup " suara yang berat itu bergema itu terdengar sangat menakutkan ditambah seringaian yang muncul dari mulut mungil Mita. Mita menginjak kepala itu dengan kakinya sehingga kepala itu hancur dan darahnya muncrat kemana mana. "CRAASSS" suara kepala yang remuk tak berbentuk lagi, satu teman siska melepas pelukannya dan berlari ke arah pintu. Dia berusaha membuka pintu dengan tubuh yang gemetar sementara Siska masih diam terduduk dengan memegang mulutnya dia takut gemetaran, dan sekaligus shok,

"Pi....pintunya ....tak bisa dibuka ....ku...kumohon siapapun diluar to....tolong...buka pintunya ......siapapun " gadis itu menggedor gedor pintu yang terkunci itu tapi tak siapapun mendengar teriakannya. Mita mendekati Siska yang masih terduduk perlahan dia mendekatkan wajahnya dan saling bertatapan mata dengan Siska, mata yang penuh dengan teror itu membuat seringaian dari wajah Mita semaki menjadi, dia mengusap halus airmata yang keluar dari mata Siska.
"Ckckckck masih belum .......tenang saja manis kau adalah hidangan utamaku... jadi diam dan lihatlah bagaimana kematian semua teman teman mu sebelum giliran mu. Ok "

(Di uks sekolah )
Bella yang baru sadar dari pingsan. Kepalanya berat dan tubuhnya masih sakit karna pembullyan dari Siska dan teman teman nya, " ugh .... aduh siapa yang membawaku ke sini ... yang ku ingat terakhir kali aku ada di taman belakang sekolah dan sedang disiksa oleh Siska dan kawan kawan nya " dia menatap sekitar namun tak ada seorangpun, sempat dia menatap jam di dinding dan menyadari bahwa hari sudah mulai petang "Oh .....ugh kepalaku ....ternyata sudah petang rupanya para murid pasti sudah pulang semua ... lalu siapa yang membawaku ke sini?" Sebuah suara membalas pertanyaan Bella dengan suara bergema yang agak berat namun lembut "Aku ....yang ...membawamu " Bella terkejut sosok yang dia lihat jelas bukan seorang manusia sosok berambut panjang dengan pakaian merah darah dan kulit yang pucat sementara kakinya tak menyentuh tanah, dia kenal jelas sosok itu, dia adalah hantu yang selalu bersamanya semasih kecil namanya Dewi .....yap Bella adalah anak indigo, sejak kecil maka dari itu dia kadang menyembunyikannya.

"Dewi...! Bagaimana kau membawaku hantu tak bisa mengangkat tubuh manusia? "

"Aku membawamu dengan merasuki tubuhmu saat itu kau sedang tak sadar, jadi aku bisa mengendalikannya... sampai di uks aku masih bisa menyentuh barang jadi aku mengobatimu dengan itu " menunjuk kotak obat yang masih berantakan karna kadang beberapa benda tembus dari tangannya.

"Oh...apa rasanya sakit ? " tanya Bella dengan wajah yang agak cemas.

"Huh ......Bella kenapa kau bertanya kalo bukan karna janjiku padamu, untuk tak menyakiti manusia yang masih hidup! Aku pasti sudah mematahkan beberapa tulang orang orang itu " dengan kesal dewi mengeluarkan aora dingin yang mungkin sebagian orang akan merasa merinding, namun karna sudah terbiasa Bella sama sekali tak terlihat tegang atau takut.

"Apa kau merasa sakit?,maksudku saat kau merasuki tubuhku yang penuh luka maka interaksi pada tubuh yang kau rasuki pasti juga berpengaruh pada mu kan, apa aku salah?" Jelas Bella sekali lagi bertanya dengan pandangan sendu.

" i...iya ......namun ini tak seberapa dari pada saat aku mati dulu hihihi " tawanya cukup menengerikan.

"Maaf ......kau harus merasakan sakit seperti ini lagi , semua salahku andai waktu itu aku tak menagih janji seperti itu kau pasti tak akan terlibat denganku dan tak akan merasakan sesak dan kesakitan seperti ini " jelas Bella agak sedih.

" Bella ini bukan salahmu ...... jadi jangan bersedih ....ya " bejuk dewi yang mulai merasa bersalah

" aku baru tau hantu juga bisa merasa bersalah seperti ini "

" kau jangan menggoda ku disaat seperti ini"
Dengan raut kesal namun hanya dibalas dengan gelak tawa yang terkadang dibarengin dengan rintihan kesakitan dari bella.

Tiba tiba bella merasakan aora yang begitu mengerikan rasanya seperti dingin dan gelap bahkan lebih gelap dan pekat dari kopi, dia merinding ini pertama kalinya hall ini terjadi padanya, bahkan rasanya seperti dia sedang dicekik karna atmosfir yang begitu tipis, aora ini bukan dari Dewi. lalu dari siapa?. Pikirnya dia berusaha bangkit namun dewi mencoba menghalangi walau dalam hati dewi menyadari apa yang bella rasakan karna dia juga merasakan hal yang sama yang dirasakan oleh bella.

"Hei hei ...hei ....apa yang kau lakukan ....kau baru sadar sudah mau pergi kemana " tanya dewi cemas. Sekaligus menghalangi bella karna tau alasan bella bangkit dari ranjangnya. Sekilas tatapan bella berubah menjadi tajam menatap pada mata dewi yang maniknya tak bercahaya itu dapat dirasakan bahwa dia merasa kurang nyaman dan terror di mata bella saat ini.

" Dewi .......ada yang tak beres .....aora ini lebik buruk dari pada kegelapan itu sendiri ...a..aku takut ...aku punya firasat buruk .....sangat buruk wi ....kita harus hentikan ini semua ....ku mohon ....bantu aku " ucapnya tertatih karna tubuhnya gemetar. Dewi menatap bella dengan sunguh sungguh, kalaulah dia masih hidup sekarang sudah pasti dia akan memeluk sahabat manusia nya ini.

"Akan ku bantu ...." jawabnya yakin.

* * * * *

Disisi lain mita saat ini sedang ada di suatu tempat yang dia sendiri tak tau tempat itu terasa sangat dingin dan gelap namun entah kenapa dia bisa melihat seseorang berdiri tak jauh darinya. Orang yang selama ini sangat iya rindukan wajah yang sama dengan nya rambut hitam yang tergerai tak diikat menambah kesan rindu pada mita.

" ka...kak dita ....!!" Mita berjalan semakin dekat dengan gadis berbaju merah didepannya belum sempat tangan mita menyentuh gadis tersebut , pergerahannya terhenti oleh sesuatu, sekilas mita melihat apa yang terjadi di toilet setelah dirinya tak sadar sebuah pemandangan yang menyayat hati. Kepalanya dipegang kuat. Air matanya jatuh menahan sakit kepala yang tiba tiba menyerang. Pendengarannya terus menangkap getaran suara teriakan memohon ampun dan kesakitan yang tiada akhir ...." kak....dita hentikan ....ku...mohon " ucap mita dengan tangan berusaha meraih gadis yang tersenyum menyeringai ke arahnya.

" Mita ....adikku yang baik ....aku sangat menyayangimu tapi kau harus bersabar dulu sampai dendamku terbalas dan .....mereka semua MATI " kata Dita sambil sengaja menekankan kata mati pada akhir kalimatnya.

Skip time .......
Bella sedang berada di depan toilet wanita dari bawah pintu dia bisa melihat cairan merah yang merembes keluar dari bawah pintu. Dia cukup terkejut mana kala aora yang begitu gelap bahkan membuat dia terasa mengigil.

" Bella .....oi.... kalo mau balik ....mu..mungkin ini saat yang tepat sekarang masih belum terlambat bell " ucap roh yang selalu menemaninya itu.

" Tak aku akan masuk ....." sembari membuka kenok pintu toilet. Yang entah kenapa tidak terjunci itu.

Betapa terkejutnya Bella saat melihat pemandangan yang terpampang jelas di depan matanya, tubuh yang penuh akan tusukan dan bahkan darahnya masih terlihat segar mengalir dari mayat itu. Dan ada mayat tanpa kepala yang entah kemana kepala. Melihat dua mayat itu saja sudah membuat Bella ingin mengeluarkan isi perutnya..

"Ugh......" mati matian Bella menahan agar tak memuntahkan isi perutnya itu ke luar. Tanpa iya sadari sosok gadis yang sedari tadi pokus pada mangsanya menatap dirinya dengan mata merah yang menyala.

" Aaah.......Bella ......... "

DEG.............
























TBC............

SISI LAIN DIRIKU.....1(tamat)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu