2. SOSOK MENYERAMKAN DAN TRAGEDI

Mulai dari awal
                                    

"Makasih ya, sayang," ucap Amanda tulus.

"Iya." Algar merentangkan tangannya membuat Amanda langsung memeluknya.

"Sana masuk," ucap Algar lalu melepaskan pelukan itu.

"Iya, hati-hati pulangnya," ujar Amanda lalu berjalan masuk kerumahnya.

Algar pun menaiki motornya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Algar Chiko Sanjaya.
Ketua Geng motor yang terkenal sadis dan berani. Algar adalah cowok yang paling ditakuti di SMA Trilanka, sekolah lama Amanda.

***

_DIMENSI_

Sekarang Amanda sedang mengutak-atik galeri handphone nya. Tidak ada tujuan dibalik kegiatan Amanda sekarang, tepatnya dia sedang bosan.

Amanda

Tersentak, kaget. Itulah yang dirasakan Amanda setelah mendengar suara kecil seseorang seperti memanggilnya. Amanda bukan seseorang yang penakut, dia bahkan tidak percaya dengan hal-hal diluar nalar.

Amanda menghela nafas. "Perasaan gue aja," gumamnya.

Amanda lalu menatap lemari besar yang ada didalam kamarnya. Lalu tatapannya berpindah kearah atas lemari itu. Kata orang, hantu suka duduk diatas lemari? Ada yang percaya?

Kosong, tidak ada apa-apa diatas lemari itu. Amanda kembali mengehela nafas. Masih dengan perasaan biasa Amanda masuk kedalam kamar mandi dan memutuskan untuk mencuci muka.

Amanda menatap kaca wastafel. Menampilkan wajah cantik milik Amanda. Lalu dia mengelap wajahnya menggunakan handuk dengan pelan.

Saat dia memegang pegangan pintu dia merasa ada yang menyentuh bahunya dari belakang. Aneh nih, gue ga waras kayaknya batin Amanda.

Amanda menoleh perlahan kebelakang. Dia tidak menemukan siapapun disana. Dengan cepat Amanda kembali menatap pintu dan membukanya.

Sosok berseragam SMA dengan bercak darah dibaju putihnya tepat berada didepan Amanda. Amanda menatap kosong sosok yang dia temukan saat membuka pintu ini.

Sosok itu perlahan mendekat, membuat Amanda mundur. "Siapa lo?' tanya Amanda masih dengan wajah datarnya.

Diam. Tak bersuara.

"Gue tanya siapa lo!" bentak Amanda yang sudah mulai ketakutan.

Amanda kembali mundur dan sekarang sudah berada di kamar mandi. Sosok itu masih maju perlahan.

Amanda terpojok. Tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Keberanian nya seolah lenyap, hilang begitu saja.

Sosok itu terus mendekat. Dan sekarang tepat berada didepan Amanda. Tangannya yang berlumuran darah itu mulai bergerak, ingin menyentuh lengan Amanda.

"Siapa lo, gue gak punya masalah sama lo," lirih Amanda.

Tangan sosok itu berhasil mencengkeram lengan Amanda, membuat Amanda meringis kesakitan.

Sosok itu menarik Amanda untuk mendekat. Amanda yang sudah tidak tau harus berbuat apalagi menangis. "Gue gak punya masalah sama lo," lirih Amanda lagi kali ini dengan tetesan airmata.

DIMENSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang