PART 17

2.3K 322 25
                                    

Hari ini sudah 3 hari sejak kepergian Shaka ke Inggris. Mas Lingga dan Mbak Geya juga masih berada di Lombok. Rumah benar-benar terasa sangat sepi.

Biasanya setiap makan malam terasa ramai dan menyenangkan. Sudah 3 hari ini kondisi meja makan lebih tenang dan ga ada teriakan dari ku saat Shaka mencoba merebut makanan ku.

Ayah dan Bunda pun terlihat seperti kesepian, bahkan ga jarang Bunda masih teriak manggil Shaka dirumah. Kita semua bener-bener masih belum terbiasa dengan kondisi saat ini.

Untungnya komunikasi kami dengan Shaka dan Mas Lingga sangat baik. Shaka dan Mas Lingga selalu menyempatkan menghubungi aku atau Bunda setiap harinya. Setidaknya hal itu bisa mengurangi rasa rindu kami sama dua laki-laki jagoannya Ayah, Bunda dan aku.

"Ran, malem minggu nanti jadi dateng ke Java Jazz gak?" Tanya Liana yang baru duduk di kursi kerjanya.

"Belum tau Li" jawab ku sambil membaca beberapa catatan di notes yang ku buat.

"Tapi udah beli tiketnya kan?" Tanya Liana lagi.

"Udah, Shaka udah beliin dari minggu kemarin" jawab ku.

"Terus kenapa?" Tanya Liana.

"Kasian Bunda sama Ayah ga ada temen dirumah" jawab ku.

"Mas Lingga belum pulang?" Tanya Liana.

Aku hanya menganggukkan kepala.

"Lagian bingung juga ga ada temen" lanjut ku.

"Kan nanti bisa janjian sama gue. Anak-anak yang lain juga pada dateng kok" kata Liana.

"Liat nanti deh ya Li" kata ku sambil tersenyum.

"Yaudah gue balik duluan ya" kata Liana.

Aku mengangguk lalu melambaikan tangan ku kearah Liana yang mulai keluar dari ruangan kerja kami.

Setelah merapihkan meja kerja ku, aku langsung bergegas untuk keluar dari ruang kerja dan berjalan kearah parkiran.  Sesampai di parkiran, aku langsung masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobil ku ke arah rumah

Ga terasa mobil yang ku kendarai sudah sampai di halaman rumah. Saat akan memasukan mobil ku ke dalam carport, ternyata ada mobil lain yang sudah menempati tempat parkir untuk mobil ku.

Jantung ku tiba-tiba berpacu dengan cepat saat menyadari mobil yang sudah sangat ku kenal ini. Ada apa Chef Arsen ke rumah? Mas Lingga kan masih honey moon sama Mbak Geya, atau jangan-jangan Chef Arsen mau ketemu sama aku.

Duh mikir apa sih kamu Kiran!

Aku bergegas turun dari mobil ku dan langsung berjalan memasuki rumah. Saat langkah ku memasuki ruang keluarga, aku melihat Bunda, Ayah dan Chef Arsen sedang mengobrol satu sama lain.

"Malam semuanya" sapa ku sambil berjalan mendekat kearah mereka.

"Eh udah pulang? Kok ga kedengarn suara mobilnya" kata Bunda sambil tersenyum hangat kearah ku.

"Parkir di depan rumah Bunda, soalnya di carport ada mobil lain" kata ku sambil tersenyum kearah Chef Arsen.

"Eh sorry, biar saya pindahin dulu mobil saya" kata Chef Arsen sambil bangkit dari duduknya.

Aku langsung menahan lengannya saat Chef Arsen melewati ku.

"Ga usah, nanti aja sekalian kalau mau pulang" kata ku sambil tersenyum.

Chef Arsen melirik kearah tangan ku yang berada disekitar lengannya. Aku buru-buru melepaskan lengan Chef Arsen dan duduk di kursi yang sejak tadi di duduki olehnya.

YES CHEF!Where stories live. Discover now