PART 3

2.3K 326 19
                                    

"Kiran, kita ada keperluan buat ngambil gambar di resto milik Chef Arsen. Buat iklan acara kita juga. Karna kamu sekarang yang dampingi Chef Arsen, jadi nanti kamu yang temenin anak-anak kesana ya" kata Mas Bima.

Tangan ku yang sejak tadi sedang mengetik sesuatu dilaptop langsung tiba-tiba terhenti. Aku buru-buru menatap kearah Mas Bima yang sejak tadi sedang duduk dimejanya.

"Mas kenapa harus aku lagi sih?" Tanya ku.

"Lah itukan masih masuk ke jobdesk kamu" jawab Mas Bima.

"Tapi kan Mas..." ucapan ku terhenti.

"Aku udah kirim nomer Hp Chef Arsen ke Hp kamu. Coba dihubungi aja untuk janjian ya Ran" kata Mas Bima sambil kembali melanjutkan pekerjaannya

Aku mendengus dan langsung mengambil Hp ku yang sejak tadi tergeletak di meja kerja ku. Ternyata benar Mas Bima sudah mengirimkan nomer Hp milik Chef Arsen.

Aku langsung menimbang-nimbang apa akan langsung menghubungi Chef Arsen atau nanti saja saat syuting acara kami.

Tiba-tiba Liana duduk di mejanya, yang tepat berada disamping meja ku. Aku langsung menghadapkan kursi ku kearah Liana.

"Li..." panggil ku.

"Dulu waktu lo bareng Chef Arsen sering telpn dia nggak?" Tanya ku.

Liana malah tertawa.

"Bentar, kok kesannya gue dulu sama Chef Arsen kaya pacaran gitu ya Ran" kata Liana yang masih tetap tertawa.

Aku hanya mendengus sambil menyandarkan punggung ku kesandaran kursi.

"Gue disuruh telpn Chef Arsen sama Mas Bim" kata ku sambil memainkan Hp.

"Terus terus?" Tanya Liana.

"Gue lagi ga parkirin mobil Li" kata ku sambil tertawa.

"Ck... serius gue! Eh ngomong-ngomong lo kenapa sih kayanya anti banget sama Chef Arsen?" Tanya Liana.

"Bukan anti Li, cuman kalau bisa ga berhubungan sama dia mending ya ga usah" kata ku.

"Emang kenapa sih?" Tanya Liana.

"Gue takut dimaki sama dia sumpah" jawab ku.

Liana malah kembali tertawa.

"Seriusan Li. Gue bener-bener takut sama Chef Arsen. Mana badannya tinggi gede lagi. Habislah sudah kalau gue dimaki dia" kata ku sambil meringis.

"Ran, lo pikir Chef Arsen ga waras apa? Masa iya dia maki-maki orang seenak jidat dia? Dia juga ga mungkin kali maki-maki orang yang ga buat salah apa-apa" kata Liana.

"Ya namanya takut Li" kata ku.

"Jadi pacarnya gih, biar ga dimaki-maki sama dia. Malah kayanya bakal di keukeupin seharian sama Chef Arsen" kata Liana.

"Ga waras lo Li!" Kata ku sambil melempar bungkusan tissue kearah Liana.

Liana malah kembali tertawa dan tawanya kali ini lebih kencang dari sebelumnya.

"Kirania, udah hubungin Chef Arsen belum?" Tanya Mas Bima lagi.

"Iya Mas ini baru mau telpn" kata ku sambil buru-buru menghadap kearag meja Mas Bima.

Aku langsung menghubungi nomer telpn milik Chef Arsen. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya telpn ku diangkat.

"Hallo" sapa Chef Arsen.

Sial, suaranya beratnya malah kedengeran makin seksi lagi!

"Mmm hallo Chef, saya Kirania. Salah satu tim kreatifnya..." ucapan ku terhenti.

YES CHEF!Where stories live. Discover now