part 6

105 4 0
                                    

Sekarang menunjukan pukul 13:50,waktunya para casis untuk pulang.

"Huhh akhirnya bisa pulang juga"ucap ecaa berjinjit
"Hmm iyah"balas nakya singkat

"Naku kok lo,jadi kek kalem banget sih,gue jadi heran,mulut rewel lu mna?"tanya ecaa sambil memakai sepatu

"Nggak mood,gue ngomong panjang lebar"jawab nakya singkat

"Yaudah serah lu,mulut juga mulut lo"kata ecaa gusar.

Setelah memakai sepatu nakya dan ecaa berjalan menuju gerbang,di sepanjang koridor nakya hanya diam saja,sedang ecaa berbicara terus,memuji kaka osis juga memuji sesama casis.nakya tidak menanggapinya

"Arif tuh kalem banget yah,pen di jadiin calon iman,aah"kata ecaa menyentuh pipinya sendiri.nakya menoleh ke ecaa karena menyebut nama arif

"Napa lo natap gue kek gitu?"tanya ecaa mengangkat sebelah alisnya

"Oh,nggak"balas nakya datar tanpa ekspresi.sedang hati nakya memikirkan kata²ecaa yang memuji arif"apa mungkin ecaa suka sama arif?,eh napa gue jadi mikirin arif"batin nakya

"Caa gue boleh nanya nggak?"tanya nakya pada ecaa

"Hmmm bleh,nanya apa?"tanya ecaa balik
"Lo ska arif?"tiba-tiba saja pertanyaan itu keluar dari mulut nakya

"Nggak lah,gue kan cman muji doang,bkan berarti gue suka ama dia"jawab ecaa santai.sedangkan nakya tersenyum mendengar itu,entah kenapa nakya mulai merasakan hal berbeda.

Sesampainya di depan gerbang nakya dan ecaa memlih tempat yang teduh untuk menunggu jemputan,ada banyak sekali casis yang berdiri menunggu jemputan.tak lama kemudian asya datang mengendari motor.

"Caa yok pulang"ajak asya pada ecaa dan menatap nakya senyum

"Yokkk,eh naku gue duluan yah,ngga papa kan?"

"Iya nggak papa kok"balas naya tersenyum.

Ecaa pun pergi meninggalkan nakya sendiri di bawa ketapang sekolah,yang lain sudah pada pulang sedangkan nakya tidak tau akan pulang bersama siapa,iya tau bahwa ayahnya tidak akan menjeputnya.terpaksa nakya memutuskan untuk berjalan kaki.

"Heii,kamu siswa yang berpuisi tadi kan?"tanya seorang pria,nakya mengenalnya,hanya saja ia lupa namanya

"Hmm i..iya kak,kaka siapa?"tanya nakya balik

"Aku iki,hmm panggil ka iki ajah"balas iki sambil mengulurkan tanganya

"Oh iya ka iki,aku nakya"balas nakya mengulurkan tangan juga

"Bdw nakya kamu pulang sama siapa?,kok jalan kaki?"tanya ka iki pada nakya

"Emm iya kak"jawab nakya gugup
"Oke gue mau kok anterin lo"kata iki dengan santai

"Haa?ta..tapi kak,aku nggak minta di anterin kok"

"Tapi gue mau nganterin lo,cepet naik"kata ka iki sambil menyalakan motor

"Hmm i..iya kak"kata nakya gugup dan langsung naik ke motor

Disepanjang perjalanan nakya dan iki tidak bicara.mereka enggan untuk membuka mulut,akhirnya iki yang memulai percakapan terlebih dahulu

"Gue harus lurus,apa belok?"tanya iki

"Hmm lurus aja kak,nanti di perempatan belok kanan"balas nakya sambil menunjuk arah jalan

"Ohoke"kata iki singat

Akhirnya kehening pun mengisi suasana perjalanan mereka,tak lama kemudian mereka sampai di gerbang rumah nakya

"Eh brenti sini kak"kata nakya sedikit menekan suaranya

"Oh sini,deket juga ya dari sekolah"balas iki sambil melepas helemnya

"Iya,hmm..kak terimakasih yah"kata nakya

"Iya sama²,gue pergi dulu yah"pamit iki pada nakya

Iki pun pergi meninggalkan gerbang rumah nakya.sedangkan langsung masuk kerumahnya

"Assalamualaikum,bu"ucap nakya sambil melihat isi rumahnya

"Waalaikumsalam,hmm"balas ibunya yang sedang masak didapur

heartbreak(END)Where stories live. Discover now