You Are Not Alone {END}

☕Last meet☕

“Aku tahu,jikalau Rizwan ga ngasih amanah. Aku udah kasi tahu Safa sedari kemarin,jika memang mereka ditakdirkan bersatu. Sejauh apapun jarak memisahkan,mereka akan kembali bersatu”

“Iya deh..” jawab Arlin cemberut

“Udah yuk,kita langsung ke percetakan undangan. Habis itu aku mau pulang terus anterin si Angry Bird ke bandara” Ghazy dan Arlin beranjak dari tempat duduk mereka dan pergi ke mobil masing-masing.

☕☕☕☕☕

“Udah packing?” tanya Abi

“Udah bi” jawab Rizwan yang baru saja duduk di dekat Abi nya.

“Kamu udah pikirin keputusan kamu ini?” tanya abi lagi.

“Udah, Rizwan bakalan siap menerima segala resikonya—”

“Termasuk menyakiti hati seseorang?” sambung Bang Rasyid

Rizwan terdiam,benar apa yang dibilang bang Rasyid. Apa dia siap menerima resiko jika Safa tersakiti karena sikap egoisnya ini?

“Dek,Abang tahu kamu itu sebelumnya trauma mencinta seseorang setelah kepergian almarhumah Kamila lalu ketika Safa hadir,Abang rasa kamu jatuh cinta sama dia,right?” Rizwan mengangguk pelan.

“Kenapa kamu mau pergi? Apa kamu tidak mencintai Safa lagi?” tanya Ardi

“Rizwan rasa, kehadiran Rizwan hanya akan membuat Safa tersakiti. Rizwan pikir dengan pergi—”

“Dengan pergi,abang bisa tenang? Safa bisa ga tersakiti lagi?iya?” sambung Naysha ketus.

“Hey,jangan emosi okay?” bisik Ardi pelan sambil mengusap punggung istrinya. Naysha mengangguk pelan ketika ditegur Ardi dan mencoba lebih tenang.

“Bang,Abang pasti tahu kisah aku sama mas Ardi kan?” Rizwan mengangguk,ia pasti akan mendapatkan ceramah di siang hari ini sebelum berangkat ke Turki.

“Mas Ardi itu pergi ga kasih tahu Safa,terus sekarang Abang mau kek mas Ardi? Bang,jika memang kisah Abang sama mas Ardi itu sama,tapi akhirnya aku sama mas Ardi bersatu. Tapi itu tidak bisa memprediksi jikalau Abang kembali, Safa masih ada bang...abang coba pikirkan baik-baik” kata Naysha sambil menahan air matanya.

“Bang,apa abang pernah berpikir jikalau Abang pergi, Safa bisa melupakan Abang?bisa berpaling? Enggak bang,aku itu juga perempuan dan mengerti perasaan Safa..aku mohon sama Abang, ungkapan perasaan Abang biar Abang ga nyesel nantinya...Safa bakalan terpukul jika ia tahu Abang pergi..” tak bisa ditahan lagi,air mata Naysha meluncur begitu saja. Ardi langsung memeluk istrinya sambil menyalurkan kehangatan agar Naysha bisa tenang.

“Abang udah pikirin,dan...—”

“Dan apa? Bukannya Abang sendiri yang bilang ke Syad kalo Syad cinta sama seseorang, Syad harus bisa membuktikan nya dengan mahar? Tapi kenapa Abang lupa sama perkataan Abang sendiri? Itu sama aja abang memberikan keyakinan palsu...” sambung Arsyad.

Rizwan bingung,ia sebenarnya tak yakin dengan keputusannya ini. Tapi ia rasa ini yang terbaik.

“Terserah abang,aku peringatkan sekali lagi jangan pernah menyesal jikalau Abang pergi nanti...” Naysha bangkit dari tempat duduknya dan pergi begitu saja. Ardi langsung menyusul istrinya karena dia tahu jikalau Naysha pasti dalam mode ngambek.

“Adek kamu ngambek tuh” sindir bang Rasyid

“Adeknya Abang juga...” jawab Rizwan datar.

Jam menunjukkan pukul 4 sore, seluruh keluarga Rizwan berangkat ke bandara bersama-sama dengan keluarga Ghazy.

Ghazy baru saja selesai mandi dan sholat,dan ia bersiap-siap menyusul keluarganya ke bandara. Ghazy masuk ke dalam mobil dan hendak melajukan mobilnya tapi dia melihat seorang perempuan tengah berlari ke arahnya membawa sebuah kotak kecil.