[1s] THAT LITTLE BOY

901 102 26
                                    

Bikin ini karena kangen bikin moment Xiao Zhan yang Mama-able. Tolong ya kawan, dikomen. Aku bikin ini bukan buat dianggurin, lhoh ^^

.

.

.

Xiao Zhan memang menyukai anak kecil –apalagi jika dengan bayi, Xiao Zhan akan senang hati menggendong bayi tersebut bila diperbolehkan oleh orang tuanya. Tapi jika disuruh menjaga seorang anak yang baru berumur 10 tahun, Xiao Zhan belum tahu apakah dia sanggup atau tidak.

Kemarin sore, bibi dan paman dari pihak ibu yang berasal dari Chongqing berkunjung ke flatnya. Mereka tidak berdua. Ada satu anak laki-laki dan satu perempuan bersamanya. Si anak perempuan masih kecil, mungkin masih berumur 5 tahun, dan yang satunya laki-laki 10 tahun –Xiao Zhan juga kurang tahu, yang notabene kedua anak tersebut adalah adik sepupunya.

Xiao Zhan memang sudah lama tinggal sendiri sejak mengambil kuliah S2 karena rumahnya terlalu jauh dari kampus meski masih sama-sama di Beijing. Daripada sering terlambat karena jarak, mending dia menyewa flat sendiri.

Selain bisa latihan hidup mandiri... Xiao Zhan juga bisa dengan bebas mengundang kekasihnya untuk datang ke flatnya tersebut. Bicara mengenai kekasihnya, mungkin 3 hari ke depan kekasihnya itu akan sukar untuk datang ke flatnya. Masalahnya maksud kedatangan keluarga pamannya kemarin itu –

"Ge. Juan lapar!"

Xiao Zhan yang sedang membaca buku untuk materi ujian besok, sedikit terganggu dengan rengekan bocah 10 tahun tersebut. Yah, Zhang Juan, bocah berumur 10 tahun –sebenarnya masih 9 tahun, tapi Juan keukeuh minta disebut umurnya 10 tahun –yang adalah adik sepupunya untuk sementara tinggal di flatnya karena suatu hal.

"Juan, Gege kan udah masakin nasi goreng dan telur. Kenapa tidak dimakan?"

"Itu pedas. Aku tidak suka makanan pedas!"

Xiao Zhan menghela napas. Dugaannya benar, dia memang menyukai anak kecil, tapi tidak untuk anak yang baru puber.Mereka merepotkan dan sering mengeluh.

Alasan Juan dititipkan di flatnya karena di salah satu Mall di Beijing akan ada pameran besar yang isinya mainan dari berbagai Negara terutama produksi dari Marvel. Juan sangat menyukai semua mainan yang berasal dari Marvel dengan action figure dari idolanya yang sering dia tonton.

Karena event ini hanya ada setahun sekali, Juan nekad –atau merengek –minta ke Beijing untuk bisa datang ke pameran yang berlangsung selama dua hari itu.

"Kenapa sih kau tidak menginap di rumahku saja? Kau kan nanti bisa diantar Papa dan Mama Gege ke tempat pamerannya." Xiao Zhan menaruh bukunya di meja dan beranjak untuk mendekati Juan yang sekarang sedang mengerucututkan bibirnya kesal.

"Paman dan bibi mana mungkin bisa mengantar .Mereka sibuk. Hanya kau yang bisa, Xiao Zhan Jiejie~"

"Aiyoo! Berhenti memanggilku seperti itu." Xiao Zhan menyentil dahi Juan dengan pelan, ia lalu melanjutkan ucapannya, "Dan aku tidak sedang menganggur. Aku juga ada kuliah."

"Tapi kan Gege bisa mengantarku setelah pulang kuliah." Lalu Juan tersenyum dengan polosnya.

Xiao Zhan otomatis menutup kedua matanya. Sudah sejak semalam dia seperti itu. Senyuman Juan sangat imut. Xiao Zhan jadi tidak bisa menolak kemauan bocah yang kadang bisa berekspresi sangat polos itu.

"Hahh... gagal deh kencan dengan Yibo." Gumam Xiao Zhan. Beruntung bahwa jadwal mengajar di kelas bimbingan sedang libur 3 hari ini.

"Huh? Tadi Gege ngomong apa?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 29, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Cup Of Coffee [YiZhan Area]Where stories live. Discover now