Part 2

179K 5.8K 37
                                    

KARIN POV       

Laki-laki di hadapanku ini adalah Dave Rahardian Natayuda salah satu pengusaha muda yang sukses. Dalam usianya yang baru 27 tahun, wajahnya sudah sering menghiasi majalah-majalah bisnis nasional maupun internasional. Walaupun dia mewarisi perusahaan dari orang tuanya, namun hal itu tidak menyembunyikan kesuksesannya sendiri karena perusahaan keluarganya berkembang dengan pesat di bawah pimpinan Dave. Dan kalau ada yang bertanya bagaimana aku bisa mengenal Dave, aku akan menjawab bahwa itu adalah sebuah ketidaksengajaan.

FLASH BACK...

        Pesta ini sungguh meriah dan menurutku terlewat meriah bila hanya untuk acara ulang tahun sebuah perusahaan. Walau perusahaan itu berskala internasional sekalipun.

      Jika bukan karena paksaan Mike, boss-ku, aku tidak akan datang ke acara ini. Aku melihat sekeliling mencari sosok Mike, namun aku tidak menemukannya, lalu kuputuskan untuk mencari udara segar sebentar, karena kepalaku mulai terasa berat akibat suasana yang terlalu ramai.

           “Kamu ga bisa mutusin aku kaya gini, Dave.” terdengar suara isak seorang wanita.

         Aku mencari-cari sumber suara. Disebelah kananku, hanya beberapa langkah dari tempatku berdiri, kuliat punggung mulus seorang wanita, punggung itu terlihat lesu seperti menopang semua masalah di dunia ini.

         Di hadapan wanita itu berdiri seorang laki-laki, aku tercekat melihat sosoknya, bukan... laki-laki itu bukan manusia, bukan... tentu saja bukan, mana mungkin ada manusia yang di ciptakan dengan wajah sempurna sepertinya. Aku terpaku menatap wajah laki-laki itu, mata kami bertemu, dia menatapku dengan tajam, tiba-tiba kulihat kilatan jahil di matanya.

        “Maaf, tapi kita udah ga mungkin, aku udah nemuin orang yang bener-bener cocok buatku.” katanya pada wanita itu, namun tatapannya tidak lepas sedikitpun dariku. Perlahan-lahan dia berjalan ke arahku. Refleks aku berbalik menjauh darinya, tapi sebelum kakiku sempat melangkah, aku merasakan sebuah tangan kuat memeluk pinggangku dengan lembut.

          Aku tercekat , dengan setengah memaksa, tangan itu membalikan tubuhku dengan mudah ke posisi semula.

           Kini aku bisa melihat wajah wanita yang tadi membelakangiku, matanya sembab, hidungnya merah dan make up yang kuduga awalnya di poleskan dengan sempurna di wajah cantiknya, kini hampir sepenuhnya rusak karena air mata.

        “Ini pacarku yang baru.” Suara itu berasal dari laki-laki yang dari tadi masih tetap memeluk pinggang rampingku, dengan kaget aku menoleh ke arahnya dan yang kudapati hanya sebuah seringai, seringai seorang iblis berwajah malaikat.

       “KETERLALUAN!!!” terdengar raungan seorang wanita, yang kusadari berasal dari wanita sedang mengangis di hadapanku.

            Dan...

            PLAAKKK!!!

         Dalam sekejap sebuah tamparan keras mendarat di wajah tampan malaikat di sampingku ini.

FLASH BACK END...

          Aku hanya bisa tersenyum sendiri mengingat kejadian itu, aku masih ingat bagaimana wajah marah pacar Dave. Oh...  Ralat, wajah marah mantan pacar Dave. Setelah kejadian itu Dave berterimakasih padaku atas bantuan tidak sengaja yang kuberikan dan akhirnya kami menjadi teman, mungkin lebih tepatnya sahabat. Sampai sekarang Dave selalu memintaku berpura-pura menjadi pacarnya ketika dia mulai bosan dan ingin memutuskan pacar-pacarnya yang lain atau menyingkirkan perempuan-perempuan yang dianggap Dave mengganggu hidupnya. Dan terbukti cara itu selalu ampuh.

                                                                           ***

White LoveWhere stories live. Discover now