Part 25

79.6K 3.4K 50
                                    

Hai semuanya...

Dave-Karin datang lagi nih, semoga masih suka yaa :D

Maaf kalo sedikit

*peluk dan cium dari indrii*

***

DAVE POV

Aku menatap langit-langit kamar, sambil terus mengusap rambut Karin yang ada dalam pelukanku.

 

KARIN MILIKKU! HANYA MILIKKU!

Aku tidak bisa menghapus tulisan itu dari dalam kepalaku. Bagaimana bisa pria itu mengklaim Karin sebagai miliknya begitu saja? Apa lagi setelah apa yang dulu dia lakukan pada Karin. Ingin sekali rasanya aku mencari pria itu dan berkata di depan wajahnya bahwaKarin bukanlah miliknya, tapi milikku.

Sekarang Karin adalah kekasihku, tidak akan kubiarkan dia menyentuk Karin sedikitpun. Lihat saja, aku akan mencarinya dan membuatnya menyesal telah berurusan denganku.

“Sshh.. tenanglah.” Aku berusaha menenangkan Karin yang gelisah dalam tidurnya. “Aku disini menjagamu.” Lalu Karin kembali tenang dalam tidurnya.

***

Sekarang disinilah aku, berdiri di tengah-tengah ruang keamanan apartemenku. Dengan sini aku mengamati layar di hadapanku yang sedangmenampilkan sosok seseorang yang sepertinya pria sedang cairan – yang ku tahu darah – ke seluruh mobilku.

“Maafkan kami tuan, kami janji lain kali tidak akan ada kejadian seperti ini lagi.” Aku hanya menghela napas berat ketika kepala keamanan itu meminta maaf padaku.

“Sudahlah, yang terpenting sekarang tolong perketat keamanan di sini, terutama di daerah kemarku. Aku tidak ingi kejadian seperti ini terulang untuk kedua kalinya.” Setelah mendapat anggukan mengerti, aku langsung meninggalkan ruangan itu dan kembali ke  kamarku.

Tepat saat aku membuka pintu depan, Karin melangkah keluar dari kamarku. Aku tersenyum melihat rambutnya yang sedikit acak-acakan khas orang bangun tidur. Terlihat sexy.

“Sudah bangun.” Dengan cepat aku mencium bibir Karin yang setengah terbuka. “Morning kiss.” Kataku pada Karin yang sepertinya belum benar-benar sadar.

“Kamu dari mana?”

Aku mengangkat bungkusan di tanganku tetap di wajah Karin. “Mencari makan.”

“Bagaimana keadaanmu sekarang?” Tanyaku pada Karin yang sedang memakan buburnya.

“Hmm... sedikit lebih baik.” Aku tahu sebenarnya Karin sendiri tidak yakin dengan kata-katanya. “ngg Dave..”

“Kenapa sayang?” Aku mengerutkan keningmelihat Karin yang gelisa di hdapanku.

“Soal... soal mobilmu, itu... a—aku.”

White LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang