Part 12

128K 4.1K 72
                                    

DI TINGGU KRITIK DAN SARANNYA :D

***

MIKE POV

                Karin masuk ke ruanganku tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Penampilannya sudah banyak berubah sekarang. Rok 10 cm dan kemeja membosankan yang selalu di pakainya hingga tiga minggu lalu, sudah berhasilku lenyapkan dari lemari pakaiannya. Sekarang yang ada hanya, rok pas lutut dan kemeja dengan gaya yang lebih modis, walaupun aku lebih setuju roknya di pendekan sedikit lagi. Rambut hitam indahnya yang dulu selalu di sanggul tinggi dan membosankan, sekarang di biarkan tergerai hingga punggung. Wajahnya yang dulu di biarkan polos tanpa make up, sekarang di lukis dengan make up tipis. Kacamata tipis yang dulu selalu di kenakannya, sekarang sudah di ganti dengan soft-lens, tulang pipinya yang tinggi dan raut wajahnya yang lembut menunjukan keanggunan lady-lady inggris pada abad pertengahan.

                Aku teringat kejadian empat hari lalu, saat itu aku dan Karin sedang bertemu dengan klien, pertemuan itu sangat penting, namun klienku tersebut tampak tidak berkonsentrasi pada pembicaraan kami, pandangannya terkunci pada Karin, mungkin dalam pikiran klienku itu, dunia akan runtuh bila dia mengalihkan sedikit saja perhatiannya dari Karin, tapi untunglah, pertemuan itu berjalan dengan lancar, meskipun aku harus ekstra keras untuk mengalihkan tatapan si klien dari Karin.

                Lalu kejadian sehari sebelumnya, saat itu aku dan Karin sedang makan siang di salah satu cafe yang ada di dekat kantor. Dapat kurasakan, ketika kami berjalan memasuki cafe itu, pandangan pria-pria langsung tertuju pada Karin, sementara saat melihatku, mereka seperti ingin mengikatku dan membuangku ke laut, atau bahkan membiusku dan mengulitiku hidup-hidup.

                Oh... atau ketika Karin pertama kali memasuki kantor dengan penampilan barunya, seisi kantor menjadi gempar, para staff pria maupun staff wanita berbondong-bondong datang ke meja Karin, mulai dari alasan-alasan sepela hingga alasan yang menurutku tidak masuk akal.

                Aku tersenyum mengingat semua kejadian-kejadian itu. Tidak akan ada yang menyangka Karin sekretarisku yang sederhana dapat bermetamorfosis, menjadi wanita yang jauh dari kata sederhana. Memang, pada awalnya Karin tidak setuju untuk merubah penampilannya, namun dengan argument-argument yang ku berikan juga sedikit paksaan, akhirnya Karin setuju. Apa lagi saat aku menyebut-nyebut nama Dave, tanpa berfikir dua kali, dia langsung menyetujui hal itu.

                Omong-omong tentang Dave, sejak tiga minggu lalu, tepatnya sejak Dave menginap di rumahku, hingga saat ini Karin belum bertemu Dave sekalipun. Menurut informasi yang ku dapat dari Karin, saat ini Dave sedang berada di kanada, untuk urusan bisnis.

                Aku tidak sabar, ingin melihat bagaimana reaksi Dave saat melihat Karin dengan penampilannya yang baru ini. Aku yakin dengan penampilan Karin yang seperti ini dan beberapa rencana sederhana yang telah ku susun, Dave akan jatuh cinta pada Karin. Hanya dengan memikirkannya saja, aku tidak bisa berhenti tersenyum.

                “Jangan tersenyum seperti itu!” dengus Karin.

                “Maksud kamu?” tanyaku tidak mengeri, memang apa yang salah dengan senyumku ini? bukankah senyumku sangat menawan?

                “Jangan menunjukan senyum seperti itu saat memandangku! senyum yang selalu kamu tunjukan saat sedang memikirkan ide-ide gila, aku selalu merinding melihatnya. Dan sekarang ide gila apa lagi yang kamu dapatkan saat memandangku?”  Karin mengatakannya dengan wajah mencibir kearahku.

White LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang