Part 19

93.2K 3.5K 65
                                    

Hallooo semuanyaaaa :D

Aku upload Part 19 nih

Semoga ga mengecewakan yaaaa :D

*peluk dan cium dari indri*

***

@Batu Hiu Pangandaran

                “Kamu liat Batu yang ada di tengah laut itu rin?” aku bertanya pada Karin sambil menunjuk sebuah bongkahan batu yang sudah tidak berbentuk lagi.

                “iya aku liat, emang kenapa?”

                “Batu itu yang disebut batu hiu, dulu bentuknya ga kaya gitu, tapi karena terkikis air laut, jadinya semakin lama batunya semakin abis deh.” Karin mengangguk-angguk paham karena penjelasanku.

***

@Cagar Alam Pangandaran                        

                 Kami berjalan mengelilingi Cagar alam Pangandaran. Cagar alam ini adalah salah satu objek wisata pangandaran yang tidak penah sepi pengunjung.

                “Davee... kita ke air terjun itu yuuu” Dengan penuh semangat Karin menarik tanganku agar mengikutinya.

                “Liat Dave airnya jernih banget.” Sekarang kami berdua berdiri di samping air terjun. Ku perhatikan Karin yang segera melepaskan sandalnya dan langsung menenggelamkan kedua kaki indahnya ke dalam air.

                “Kok berdiri di situ sih, ayo ke sini, kamu harus coba, airnya dingin banget.” Akhirnya aku mengikuti Karin melepas sandal dan ikut menenggelamkan kakiku di sampingnnya.

                “Kamu tau rin?” Tanya pada karin yang sibuk memperhatikan kakinya di dalam air.

                “Hmmm... tau apa?”

                “Kata orang-orang di sini, kita tuh bisa awet muda dengan cuci muka pake air dari air terjun ini.”

                “iya? Serius kamu?”

                Aku mengangguk mengiyakan “kalo kamu ga percaya kita coba aja.” Dengan cepat aku menyipratkan air ke wajah cantik Karin.

                “Davvveeee!!! Awas kamu yaaa!!!”

                Dengan penuh semangat aku menghindari percikkan-percikkan air yang di cipratkan Karin padaku.

                “Ahahahhaaa...”

***

                Alhasil sekarang kami berjalan Kembal ke hotel dengan tubuh basah dari atas sampai bawah.

                “Dingin?” tanyaku pada Karin yang sedikit menggigil di sampingku.

                “Hmmm..” jawab Karin tidak jelas. Akhirnya ku lingkarkan tangan Kanan-ku di sepanjang bahu Karin, mencoba membagi kehangatan tubuhku. Awalnya tubuh karin menjadi sedikit kaku karena perlakuanku ini, namun semakin lama tubuhnya kembali semakin rileks. Senyum mengembang dibibirku. Untung saja jarak dari tempatku dan Karin ke hotel masih sedikit jauh, jadi aku bisa berlama-lama merangkulnya seperti ini.

White LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang