29. Flasback - A Meeting That Changes Everything (Part END)

1.5K 250 62
                                    

Note: Maaf kalau banyak typo. Belum sempat dicek dengan teliti.

#-#-#

"Won-ie."

Wonwoo yang sedang duduk di tepi kolam terperanjat. Suara yang tidak asing itu membuatnya langsung menolehkan kepala. Mata beningnya membulat melihat sosok anak laki-laki yang sudah lama tidak pernah ia lihat.

"Hyung ...." Wonwoo langsung berlari. Menghambur ke dalam pelukan Taehyung yang menyambutnya dengan senyuman cerah.

"Akhirnya hyung bisa bertemu Won-ie." Taehyung memeluk Wonwoo erat. Mengabaikan Seungcheol yang memasang wajah masam melihat adegan di depannya.

"Bisa kalian sudahi acara peluk-pelukan itu?" tanya Seungcheol kesal. Tanpa melepas pelukannya, Wonwoo menoleh ke arah sang kakak.

"Won-ie merindukan Taehyung hyung," ucapnya. Membuat Taehyung semakin memeluknya dengan gemas.

"Hyung juga merindukan Won-ie."

Seungcheol memutar bola matanya jengah. Namun melihat senyum dan keceriaan dari wajah ke duanya, ia ikut tersenyum. Seungcheol memilih diam dan membiarkan mereka berdua saling melepas rindu.

Jeonghan yang mengikuti langkah ke duanya terdiam. Mematung melihat Wonwoo dan Taehyung berpelukan sembari tersenyum ceria. Dalam diamnya ia mempertanyakan interaksi ke anak laki-laki berbeda usia itu.

"Won-ie kenapa bermain di sini sendiri? Ke mana sahabat Won-ie?" Pertanyaan Taehyung langsung membuat senyum Wonwoo menghilang. Wajahnya berubah sendu dan enggan menatap anak laki-laki yang lebih tua.

"Apa Won-ie sudah tidak bermain boneka wortel itu lagi?" Taehyung bertanya pada Seungcheol. Namun tampaknya teman seusinya itu kesulitan memberikan jawaban.

"Di mana boneka Won-ie? Padahal hyung mau mengisi si orange itu dengan harta karun yang hyung bawa." Dan lagi-lagi Wonwoo enggan menjawab. Mengunci bibirnya rapat yang membuat Taehyung kebingungan.

"Apa ada seseorang mengambilnya dari Won-ie?" Pertanyaan itu masih dijawab dengan kebisuan.

"Hyung tahu Won-ie sangat sayang boneka itu jadi-"

"Taehyung-ah." Suara Seungcheol membuat Taehyung menoleh.

"Won-ie tidak akan mau menjawabnya. Aku sudah bertanya sejak beberapa minggu yang lalu, tapi seperti yang kau lihat, Won-ie hanya memasang wajah sedih tanpa mau menjawab. Kita tidak boleh memaksanya untuk berbicara."

Taehyung sekuat tenaga menahan rasa ingin tahunya. Namun karena menyadari memaksa Wonwoo bukanlah pilihan tepat, ia memilih menurut.

"Aku tidak akan memaafkan siapapun yang mengambil boneka itu dari Won-ie. Aku bersumpah akan memberinya pelajaran," batin Taehyung dengan mata berkilat penuh emosi.

#-#-#

Siang itu Jeonghan berada di ruang latihan meski tidak memiliki jadwal. Dengan pakaian taekwondo yang melekat di tubuhnya, Jeonghan keluar dari ruang latihan. Berjalan pelan sembari pandangannya diedarkan ke segala arah.

Langkahnya terhenti melihat sebuah mobil yang tidak asing. Ia masih terdiam sampai mobil itu melaju dan tidak terlihat.

"Itu mobil yang biasa menjemput Yuta. Tapi kenapa bisa ada di sini? Yuta tidak memiliki jadwal hari ini," batinnya.

The Precious BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang