21. The Most Precious Thing in My Life

3.6K 392 115
                                    

Anggota Go Boys keluar dari studio foto dengan wajah kusut. Mereka berjalan lunglai dan hanya bisa menghela nafas. Sama sekali tidak ada kalimat yang terucap dari mereka berlima.

"Hyungdeul yang terbaik." Berbeda dengan Go Boys yang menampilkan wajah pucat dan kusut, Wonwoo justru tersenyum senang. Ia mengangkat tinggi beberapa lembar foto di tangannya.

"Hyungdeul, kalian yang terbaik. Aku menyayangi kalian."

Lambat laun, wajah mereka berlima menampakkan warna baru. Tidak bisa menahan senyum melihat kegembiraan Wonwoo.

"Aku akan menyimpannya dengan baik." Wonwoo menunjukkan foto di tangannya. Membuat mereka tersenyum kecut dan terkekeh hambar.

"Hyung lihat bulan di atas sana!" Wonwoo menunjuk bulan sabit. Mereka berenam bisa melihatnya di depan studio foto.

"Bulan itu—"

"Tidak bisa Won-ie." Taehyung langsung menyela. Membuat Wonwoo terkejut dan senyumnya menghilang.

"Manusia yang bisa sampai ke bulan masih menjadi perdebatan. Ada teori konspirasi terkenal yang menyebutkan kalau manusia tidak bisa sampai ke bulan. Misi Apollo yang pernah disebut Nasa itu menurut teori konspirasi hanya sebuah kebohongan. Karena untuk sampai ke bulan, manusia melintasi sabuk yang terdiri dari partikel dan radiasi kosmik. Radiasi yang diterima bisa menyebabkan kematian. Jadi Neil Armstrong dan Edwin tidak pernah sampai ke bulan." Taehyung berucap cepat hampir tanpa jeda. Mata Wonwoo berkedip cepat mendengar kalimat panjang itu.

"Sama seperti kami yang tidak bisa pindah ke Merkurius karena terlalu panas, kami juga tidak bisa pindah ke bulan."

"Hah?" Wonwoo melongo mendengarnya. Ia memiringkan kepalanya bingung mendengar ucapan Taehyung.

"Apa yang kau bicarakan?" Yuta ikut bingung.

"Won-ie menyuruh kami menjauh dan tinggal di bulan kan?" tanya Taehyung yang membuat Jeonghan langsung tergelak. Sepertinya Taehyung masih trauma karena jarak 150 juta tempo hari.

"Aku kira Tae Hyung-ie segenius yang orang-orang sebutkan." Wajah Wonwoo berubah datar.

"Ugh ... sakit." Justru Yuta yang memegangi dadanya sembari meringis.

"Jadi bukan ya?" Taehyung menggaruk kepalanya sendiri.

"Hyungdeul, aku akan pergi bersama Jihoon." Wonwoo langsung berbalik dan meninggalkan kelimanya. Mood-nya benar-benar berubah dengan sangat cepat.

Anggota Go Boys hanya diam memandagi Wonwoo yang menjauh. Karena adanya sosok Jihoon, mereka semua setuju tanpa merasa khawatir sedikitpun.

"Hari ini benar-benar terasa panjang. Tapi aku senang Wonwoo-chan tidak marah lagi." Yuta tersenyum senang. Meregangkan ototnya dan berjalan di samping Taehyung. Pemuda ber-headband itu hanya menampilkan wajah kusut yang tidak enak dipandang.

"Gaya, luas bidang sentuh, tekanan, percepatan dan gaya gravitasi ada dalam rumus tekanan. Kalian tahu artinya apa?"

"Untuk menghitung tekanan kan? Entah itu udara, zat cair atau benda padat." Yuta menanggapi yang justru dibalas gelengan.

"Kalau bukan begitu jadi apa? Walaupun aku bukan genius fisika sepertimu, kau tidak bisa membodohiku."

"Tekanan itu berbanding lurus dengan gaya. Dan tekanan juga berbanding terbalik dengan luas permukaan. Jadi, semakin kecil luas permukaannya, maka tekanannya semakin besar. Hatiku yang kecil dan rapuh ini, jadi mengalami tekanan yang besar karena permintaan Won-ie," ucap Taehyung yang menghasilkan sebuah tendangan di bokongnya. Yuta menendangnya dengan sepenuh hati. Menyalurkan hormon adrenalin efek kekesalannya menuju kaki.

The Precious BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang