M. Prolog

2.7K 200 32
                                    

Tandai Typo Hei!
.
.
.

"Lemparin aja kacangnya, buat dia kapok!"

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Lemparin aja kacangnya, buat dia kapok!"

Huuu huuu

Laki-laki dengan kacamata bulatnya memejamkan mata tajamnya dengan geram. Terduduk tak berdaya dengan beberapa luka lebam yang terasa berdenyut sakit disekitar pipi. Semua siswa memandangnya remeh, dengan bekas kacang yang terus menerus mereka lempari.

"Kalau lo masih berani laporin gue ke kepala sekolah, gue bakal lakuin hal yang lebih parah dari ini." bisik laki-laki angkuh dengan seringai licik yang terpantri diwajahnya.

"Oke guys! Cukup kacangnya. Dia udah janji ko sama gue ga bakal minta ujian dadakan lagi sama Pak Mail."

Huuu

Bahkan sebelum membubarkan dirinya masing-masing, beberapa siswa dengan sengaja menendang tubuh silaki-laki berkacamata, kasar.

"Bang! Gue udah bilang. Lo jangan mau dituduh gitu dong sama si Zaqi!" suara bariton dari arah belakang tubuhnya membuat laki-laki berkacamata yang diyakini bernama James menoleh.

James mendapati sang adik yang tengah berkacak pinggang sembari menatapnya penuh amarah. Mengabaikan ucapan sang adik lalu James berusaha berdiri dibantu dengan tiang bendera yang seperti tengah mengejeknya.

Alianle, adik dari Jamesle itu menghampiri kakaknya dengan terburu-buru. "Anjing ya lo! Adenya ngebacod itu dengerin! Punya telinga juga." gerutu Ali mencoba membantu James berdiri tegak.

"Lo tau?"

Ali mengerutkan dahinya menatap James dengan kebingungan.

"Lo bawel!"

Kalimat singkat dengan arti mengatai itu membuat Ali meradang dan dengan kesal memukul pundak James. "Pokoknya, gue bakal bales perbuatan temen sekelas lo itu." setelah mengucapkan itu Ali berlalu meninggalkan James yang tengah berdecak kesal.

"Bantuin dulu abang lo ini!" pekik James membuat Ali didepan sana menepuk dahinya dan segera berbalik.

"Ya maaf anjim."

Memposisikan lengan kanan James dipundaknya lalu memapahnya dengan tanpa perasaan. "Pelan-pelan, edan!" gerutu James menatap Ali tajam. Yang ditatap hanya terkekeh dengan wajah polosnya.

"Lo tuh ngerepotin tau ga? Gue mau pacaran sama Prilly jadi harus mapah lo gini. Ga guna banget idup gue kalau deket lo."

James memutar bola matanya malas, adiknya memang sebucin itu pada siswi baru yang bernama Prilly, Prilly... apalah itu James tidak terlalu hafal namanya.

Sedang memikirkan sifat adiknya, James dikejutkan oleh Ali yang tiba-tiba berhenti melangkah.

"Oh Prilly, potongan hati abang Ali yang hilang ditelan bumi-"

"Alay!" sahut Nadine yang memang bersahabat dekat dengan Prilly.

Ali menatap gadis disamping Prilly tajam. "Lo bilang gue alay? Ga gue restuin sama James tau rasa lo."

Nadine mengedikan bahunya acuh, memilih melihat kondisi James yang menurutnya 'Memprihatinkan'.

"Kakak gapapa?" tanya Nadine membuat James mendongkak menatapnya datar. "Ga."

"Kenapa bisa kaya gini?" Nadien kembali bertanya dengan wajah yang masih terlihat khawatir.

Ali membuka mulutnya bersiap menyahut pertanyaan dari Nadien, tapi sebelum suaranya keluar James sudah mendahuluinya. "Ini semua gara-gara lo."

"Aku?"

"Lo jauhin gue mulai sekarang dan selamanya." James melepaskan rangkulannya pada Ali lalu berjalan meninggalkan Ali, Prilly dan Nadine dengan jalan yang masih tertatih.

"Ali, kak James kenapa sih?"

"Mana saya tahu saya kan ikan." Ali mengabaikan Nadine, mendekati Prilly yang menetap Nadine bingung. "Prill, kantin yok."

Tanpa aba-aba Ali menarik Prilly, meninggal Nadine yang masih menatap James sendu.

"Tapi Nadine sendirian?"

"Asal lo jangan sendiri, harus bareng gue terus." sahut Ali masih menarik paksa Prilly.

---
Colabs bareng kak muttstories nihhh 🤩.

Doain moga lancar ya... Wkwk

Magulo [END]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें