M. Dua Belas

548 94 9
                                    

Tandai Typo Hei!
.
.
.

12.Perbuatan Bejad Zaqi.

Nadine terus berontak bahkan menahan dada Zaqi namun Zaqi malah semakin merengkuh pinggang Nadine dan melumat kembali paksa bibir Nadine membuat gadis itu meronta-ronta dalam ciumannya.

"Kak aahhh." Nadine menjambak rambut Zaqi yang kini turun ke leher Nadine dan memberikan tanda kemerahan disana. Tak sampai disitu Zaqi menarik lengan Nadine kuat dan membawanya ke tempat sofa. Nadine mengatur napasnya dan hendak bangkit lagi setelah Zaqi membanting tubuhnya.

"Kak jangan kak!"

Zaqi melepas kemeja yang dia pakai tetap menahan tubuh Nadine dan melemparnya asal lalu kembali melumat bibir Nadine. Tangannya meraba dada Nadine dan melepaskan semua pakaiannya Nadine sampai gadis itu tak berbusana. Nadine terlihat lemah dan tak berdaya lagi dalam kendali Zaqi. Terlebih lagi Zaqi memang sudah pernah melecehkan tubuhnya.

"Lo akan jadi milik gue, Nadine. CUMA GUE!" Zaqi sudah menindih tubuh Nadine dan tersenyum penuh kemenangan.

***

Nadine menyingkirkan tubuh Zaqi yang masih memeluknya namun dalam keadaan tertidur. Nadine meringis saat turun dari sofa dan bergegas ke kamar mandinya. Di sana Nadine mengguyur tubuhnya di bawah air shower. Ingatan Nadine terulang kembali pada kejadian Zaqi memperkosanya, malam tadi.

"Lo milik gue Nad,"

"Enggak pergi, enggak!"

"Hiks hentikan!"

Nadine memukul-mukul kepalanya lalu menjambak rambutnya. Tak puas dengan itu Nadine mencakar tubuhnya sendiri, dia sudah benar-benar merasa jijik pada tubuhnya sendiri.

Sedangkan dilain tempat Zaqi menggosok-gosok matanya. Menatap sekeliling dengan pandangan penuh tanya, lalu beranjak duduk.

Awalnya Zaqi tidak ingat pada kejadian semalam namun setelah melihat tubuhnya dalam keadaan tanpa busana membuat Zaqi tersadar apa yang semalam telah ia lakukan kepada Nadine.

"Arrghh sial!" erang Zaqi frustasi. Dia memang pernah berniat untuk memperkosa Nadine namun tidak bersungguh-sungguh itupun hanya menakuti Nadine agar Nadine tidak menjadi gadis pembangkang lagi, maksudnya menjauhi James. Namun kini Zaqi benar-benar melakukannya pada Nadine. Dengan tanpa sadarnya ia telah merusak gadis yang katanya dicintai itu.

"Nad, maafin gue. Gue khilaf, errgghhh lo bodoh Zaqi!"

Zaqi segera memunguti pakaiannya sendiri dan memakainya. Sebenarnya dia ingin melihat keadaan Nadine namun Zaqi segera pergi sebelum ada yang melihatnya.

Selain takut kepergok, Zaqi juga tidak tahu harus bilang apa jika bertatap wajah langsung dengan gadis yang sudah ia ambil keperawanannya.

***

"Dari mana kak?"

Zaqi menutup pintunya dan berbalik badannya. Zaqi benar-benar terkejut saat melihat Prilly sudah ada disana.

"Lo! Errghh ngapain sih disitu hah!"

Prilly menaiki sebelah alisnya. Mengapa kakaknya terlihat terkejut begitu padahal dia tadi biasa saja memanggilnya. "Aku? Harusnya aku yang nanya sama kakak. Ka Zaqi kenapa baru pulang kak? Papah khawatir tadi malem."

"Bukan urusan lo, dan lo g usah berlebihan bilang papah khawatir." ketusnya berlalu dengan mendorong kasar bahu Prilly, alhasil gadis itu sedikit tersenggol namun dengan cepat Zaqi menahan tubuh mungil Prilly.
"Gimana sih? Lemes amat lo!"

Magulo [END]Where stories live. Discover now