White dan Hiniga bekerja secara tim untuk mengalahkan Haiden
Tapi Haiden bisa mengelak semua serangan yang ditunjukkan padanya
White menyerangnya dengan tangan kosong dan Haiden juga menangkisnya dengan tangan kosong
Tangan kanan White yang ingin menyerang bagian wajah sebelah kanan milik Haiden tapi tidak berhasil, serangan tersebut bisa Haiden hindari
Laki-laki itu menggerakkan tubuhnya sedikit ke sisi kiri, tubuhnya dia rendahkan dan kaki kirinya menyandung kaki White sampai tubuh milik White terjatuh
Tapi White tidak lengah meskipun dia terjatuh, Haiden yang ingin menginjak jari-jari White langsung di tarik dan tubuh White berdiri kembali
Sriiiing!!!
White tiba-tiba langsung merasa ada sesuatu yang salah dengan kedua Tuannya
Dia mempunyai perasaan yang sangat tidak mengenakan tentang masalah ini
Laki-laki itu langsung berwajah pucat, Haiden tertawa dengan kencang "Sepertinya Tuanmu sudah dikalahkan oleh dia"
Haiden sekarang dipenuhi oleh emosi bahagia tak terhingga, kebahagiaan yang membuatnya menjadi tertawa tak henti-henti
"Apa maksudmu?"
"Kamu tau kan apa maksudku... jika kamu masih belum mengerti maka akan aku singkat, singkatnya adalah... kedua tuanmu sudah kalah dan kemungkinan sudah mati"
"Mereka? Tidak mungkin..."
Haiden berjalan mendekati White sambil menepuk pundaknya "Instingmu benar-benar tajam White, kamu harus mempercayai insting mengerikanmu itu, kalau begitu... aku ucapkan selamat tinggal untuk kalian berdua" Haiden langsung mundur beberapa langkah lalu mengeluarkan pisau dari balik jasnya dan menusuk jantungnya bersamaan dengan jantung Zahara yang berada di tubuhnya
"Tunggu!!!" Teriak Hiniga tapi sudah terlambat Haiden sudah menusuk dirinya sendiri dan sudah tak bernafas kembali
Wajahnya begitu bahagia, senyumannya sangatlah lebar, begitu menyeramkan tapi di sisi lain juga bisa dilihat kalau dia mati dengan rasa bahagia
Begitu tubuh Haiden terjatuh, White langsung mengambil langkahnya keluar ruangan dan langsung berlari keluar gedung, dia ingin memastikan keadaan kedua Tuannya yang sangat dia khawatirkan
Hiniga yang masih berada di ruangan tersebut mendekati jasad Haiden lalu menutup kedua matanya
Kedua tangannya disatukan dan berharap kalau dia bahagia bersama saudarinya di alam kematian
Dia mengingat semua pertemuannya dengan Haiden di masa lalu
Benar, yang sering dia temui adalah Haiden dan keberadaan Zahara waktu itu masih dia pertanyakan tapi ketika bukunya menghilang tak lama kemudian Zahara muncul dengan sifatnya yang sangat arogan itu
Laki-laki itu menghela nafas dan segera melupakan memori masa lalunya
"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Hiniga pada sesuatu yang tak terlihat
"Semuanya sudah berhenti" terdengar suara laki-laki lain yang menjawab pertanyaan darinya
"Benarkah? Baguslah jika seperti itu, apa mereka baik-baik saja?"
"Semuanya hancur tak tersisa, manusia hanya tersisa sedikit, tapi kami berusaha untuk menyeimbangkan alam kembali, aku harap di duniamu baik-baik saja"
Hiniga berjalan keluar ruangan dan keluar dari gedung lewat jendela yang dipecahkan oleh Zahara sebelumnya
"Kalau soal itu..." perkataannya ia gantungkan sebelum dia mengeluarkan sayap hitamnya dan terbang turun perlahan
YOU ARE READING
[END] The Family Truth 5 : Final Journey
FantasySetelah banyak hal yang dilalui oleh Hazla, Hanzel, White, Hiniga dan juga Lara, akhirnya mereka menemukan titik akhir perjalanan mereka Mengungkapkan rahasia yang sebenarnya dibalik organisasi Kokkino yang menyebabkan hampir seluruh dimensi di bumi...