Bagian 7 : Masa Lalu Yang Dipenuhi Oleh Dendam

2 2 0
                                    

Sesosok wanita yang tadi mereka lihat meninggalkan ruangannya kembali lagi di depan mereka sambil tersenyum sangat lebar

"Kalian benar-benar menakjubkan!! Bagus sekali!! Kalian dengan mudah masuk ke dalam jebakan kami" wajah Zahara yang tadinya dipenuhi oleh senyuman berubah menjadi wajah yang sangat seriua

Matanya yang tajam dan senyuman yang menghilang di gantikan dengan ekspresi tak berperasaannya

"Sekarang katakan dimana Lara?"

"Jadi mereka sudah bergerak ya? Baguslah kalau begitu" ucap White di dalam hati

White dan Hiniga tidak menjawab apapun

"Kalian tak ingin menjawabnya?" Tanya wanita itu sekali lagi tapi kedua pria yang berdiri di depannya itu tidak menjawab pertanyaannya sama sekali

"SAMPAH!! SAMPAH!! SEMUANYA SAMPAH!!! NGGAK MEREKA YANG SEHARUSNYA BENAR, NGGAK KALIAN!!! SEMUANYA BERKHIANAT DAN TIDAK MENDENGARKANKU!!!"

Haiden langsung menggenggam tangan milik Zahara seketika amarahnya langsung mereda dan amarahnya tersebut diganti dengan suara tawanya yang sangat keras

"Hiniga... kamu benar-benar seorang pengkhianat ya? Sejak kapan kamu mengkhianatiku? Sejak kapan Clara mengkhianati aku? Sejak kapan keluar bertiga mengkhianatiku? Apa kamu sudah tidak memerlukan ambisimu itu karena sudah bertemu dengannya?" Jarinya menunjuk ke arah White

Hiniga menoleh ke arah dimana jari Zahara menunjuk lalu tangannya mengepal dengan kencang

"Aku yang mewujudkan segalanya! Aku yang berhasil mendekatkanmu padanya! Aku yang berhasil membuat kamu mengendalikannya! Kurang apalagi aku Hiniga?! Apa kamu juga yang mempengaruhi Clara? Hiniga... jawab... Hiniga..." Zahara perlahan mendekati Hiniga

Kedua tangan milik perempuan yang sudah hampir gila itu menyentuh pundak milik Hiniga dan mencengkramnya dengan erat

"JAWAB!!!" White langsung memegang tangan Zahara dan menyingkirkannya agar tak menyentuh Hiniga kembali

White mendorong Zahara dengan kuat sampai tubuh wanita itu terhempas ke belakang tapi di belakangnya sudah ada Haiden yang selalu membantu Zahara

"Kalian" kini bukan Zahara yang berbicara melainkan Haiden

Arah mata mereka berdua berubah, dan kembali berubah arah ketika Haiden memegang suatu buku di tangannya

"Ini yang kalian cari bukan?"

Tapi sebelum mereka menjawabnya Haiden langsung merobek buku yang dia pegang sampai menjadi beberapa bagian yang terpisah

"Sekarang... apa yang akan kalian lakukan?"

.....

"Kamu ingin apa saat ulang tahunmu nanti?" Tanya seorang pria dewasa kepada seorang gadis kecil berkuncir dua di depannya

"Aku ingin kue strawberry... boneka beruang, dan juga unicorn!!"

Pria itu tertawa lalu mengangguk sambil mengelus puncak kepala putrinya yang dia sayangi

[END] The Family Truth 5 : Final JourneyWhere stories live. Discover now