19. Membuka Luka Lama

666 568 269
                                    

"Kau itu adalah Milikku,dan aku tidak suka jika milikku disentuh"




Aisyah, Cepatlah!!" Teriak Alex dari lantai bawah rumahnya. Dia melirik jarum jam yang melingkar indah ditangannya. Apakah seorang gadis harus selama ini berdandan, dia bahkan sudah bosan menunggu Aisyah yang sedari tadi tidak kunjung keluar dari kamar.

Saat ini keduanya akan pergi ke pesta salah satu rekan kerja Alex, sesuai janjinya dengan Pak Wahid minggu lalu, akhirnya Alex memutuskan pergi bersama dengan Aisyah, ini salahnya juga memberitahu Aisyah begitu mendadak, jadilah akhirnya dia yang kesal sendiri karena terlalu lama menunggu, seharusnya tadi dia menyuruh Aisyah bersiap-siap sejak sore hari, agar dia tidak akan selama ini menunggu.

"Kenapa tidak sabaran sekali sih," gerutu Aisyah yang berjalan jalan tergesa gesa karena teriakan dari Alex. Sebenarnya Aisyah bukanlah gadis yang terlalu memperhatikan penampilannya.

Tapi, karena ini adalah pesta ulang tahun perusahaan kolega Alex, jadi mau tidak mau Aisyah harus berdandan sedikit. ingat itu !! SEDIKIT!!! Lagipula dia tidak mau mempermalukan Alex didepan para koleganya nanti jika mendapati dirinya hanya berpenampilan seperti biasanya.

Walaupun Aisyah merasa sedikit aneh melihat penampilannya malam ini, harus Aisyah akui kalau ini bukan gayanya sama sekali. Tapi demi menjaga nama baik Alex dia rela melakukan ini semua.

Alex yang mendengar gerutuan istrinya itu, langsung membalikkan badannya kearah sumber suara. Dia tercengang melihat Penampilan Aisyah malam ini . Gadis itu memakai gamis berwarna perak dengan hijab panjang yang senada. Tak lupa riasan wajah yang melekat diwajahnya semakin menambah kecantikannya.

"Alex" panggil Aisyah sambil melambai lambaikan tangannya didepan wajah pria itu.

"Ya?"

"Kau kenapa? Terkesima melihatku?," Tanya Aisyah

"Ha! Tidak kok, mana mungkin,"

"Aku tidak menyangka jika Aisyah yang kukenal selama ini juga memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi." Ledek Alex. Padahal dia sendiri pun memiliki tingkat kepercayaan diri diatas rata-rata. Seharusnya Alex harap maklum, bukankah jodoh adalah cerminan diri.

"Aishhh ...kenapa kata itu yang justru keluar" batin Alex merutuki kebodohannya. Mengatakan Aisyah cantik saja mulutnya kesulitan, apalagi jika suatu saat nanti menyatakan cinta pada Aisyah.

"Ya sudah kalau tidak mau memuji. Tapi, tidak perlu sampai segitunya kan." kesal Aisyah sambil berjalan duluan meninggalkan Alex yang saat ini menatap heran kelakuan gadis itu

"Apakah aku sudah kelewatan tadi" batin Alex bertanya tanya. Kalau begini jadinya bagaimana mungkin Aisyah nanti akan percaya kalau dia menyukainya. Jika saja setiap saat dirinya selalu membuatnya kesal gadis itu. Jujur, Alex melakukan semua itu karena dia tidak tau lagi bagaimana cara membuat Aisyah bisa menyukainya.

Tak memakan waktu lama akhirnya mobil hitam milik Alex tiba didepan sebuah hotel tempat diselenggarakannya pesta dari koleganya itu. Setelah memarkirkan mobilnya keduanya turun dan berjalan memasuki hotel tersebut.

Aisyah begitu terpana ketika melihat suasana ballroom hotel yang saat ini sudah disulap begitu indah. Ini kedua kalinya gadis itu begitu terpesona melihat pesta yang diadakan oleh para kaum jetset. Yang pertama adalah pesta pernikahannya sendiri dengan Alex yang juga sungguh luar biasa indahnya. Dan ini yang kedua, tapi tetap saja Aisyah tidak bisa menolak kalau dia lagi-lagi terpana melihatnya. Ternyata orang kaya memang beda ya.

FATED (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang