"Stttt...Kau tidak boleh bicara dulu," gumam Nine lembut, mencegah Ben berusaha terlalu keras,


"mereka memasang selang di tenggorokanmu, untuk makanan, kau koma selama kurang lebih dua tahun."


Mata Ben menatap Nine, tampak tersiksa, dan dengan lembut Nine mengusap air mata di pipi Ben,


"Nanti, setelah mereka yakin kondisimu membaik, mereka akan melepas selang itu dan kau akan bisa berbicara lagi, tapi sekarang, kau cukup mengangguk atau menggeleng saja ya, sekarang..." Nine menelan ludah, menahan isak tangis yang dalam,


"Sekarang kita harus mensyukuri karena kau akhirnya terbangun, ya?" Ben menganggukkan kepalanya, dan seulas senyum dengan susah payah muncul dari bibirnya,


"Sekarang istirahatlah dulu, dokter akan mengecek kondisimu lagi" bisik Nine lembut ketika melihat isyarat dari dokter yang menunggui mereka.


Ketika Nine akan beranjak, genggaman Ben di tangannya menguat, Dengan lembut Nine menoleh dan memberikan senyuman penuh cinta kepada Ben,


"Aku tidak akan kemana-mana, aku harus menyingkir karena dokter akan memeriksamu lagi, tapi aku tidak akan kemana-mana, aku akan berada di dekat sini sehingga saat kau butuh nanti aku akan langsung datang."


Pegangan Ben mengendor, lelaki itu mau mengerti. Dengan lembut Nine mengecup dahi Ben dan melangkah menjauh keluar ruangan perawatan. Air matanya mengucur dengan derasnya ketika dia melangkah menghampiri suster Fern. Suster Fern masih berdiri di sana dan Nine langsung berlari ke arahnya, menangis keras-keras.


"Dia sadar suster... dia akhirnya sadar... aku masih tak percaya, selama ini aku hampir kehilangan harapan. Mulai berpikir kalau Ben memang tidak mau bangun, mulai berpikir kalau semua perjuanganku ini sia-sia... Tapi sekarang...", Nine terisak,


"Aku tak percaya bahwa pada akhirnya dia sadar... dia kembali dari tidur panjangnya, dia ada di sini untuk aku..."Dengan lembut Suster Fern mengelus rambut Nine,


"Ini semua karena perjuanganmu Nine, Tuhan melihat keyakinanmu maka ia mengabulkannya." mata suster Fern juga berkaca-kaca, terharu melihat pasangan yang sudah hampir menjadi legenda karena kekuatan cintanya di rumah sakit ini, akhirnya akan berujung bahagia.


Tapi kemudian, suster Fern menyadari kehadiran Joong di ujung ruangan, masih bersandar di pintu lorong ruang perawatan, dengan wajah tanpa ekspresi.


Dengan lembut dilepaskannya Nine dari pelukannya,


"Eh mungkin aku harus pergi dulu Nine, mungkin masih ada hal-hal yang ingin kalian bicarakan?" suster Fern mengedikkan bahunya ke arah Joong,


Baru saat itulah sejak pemberitahuan suster Fern tadi, Nine menyadari kehadiran Joong di ruangan itu. Pipinya langsung memerah mengingat pernyataan cinta Joong, sesaat sebelumnya.


Tapi dia sungguh tidak bisa berkata apa-apa.


A Romantic Story About Nine  //JoongNine //ChenNine //CheNine //J9Where stories live. Discover now